Selama Ramadhan, Pelajar di Jabar Berhasil Kumpulkan Uang Infak Rp 4,4 Miliar

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Hafil

Senin 25 Apr 2022 17:40 WIB

Selama Ramadhan, Pelajar di Jabar Berhasil Kumpulkan Uang Infak Rp 4,4 Miliar. Foto: Ilustrasi Ramadhan Foto: Pixabay Selama Ramadhan, Pelajar di Jabar Berhasil Kumpulkan Uang Infak Rp 4,4 Miliar. Foto: Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Selama ramadhan, pelajar SMA/SMK dan SLB Negeri di Jawa Barat terus bergotong royong mengumpulkan uang infak. Tak tanggung-tanggung, uang yang dikumpulkan melalui program Infaq Masal Aktualisasi Masagi (IMAN) mencapai lebih dari Rp 4,4 miliar.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar Dedi Supandi, program IMAN ini dibuat sebagai upaya Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar untuk meningkatkan pelaksanaan ibadah. Serta mewujudkan kepedulian sosial di lingkungan pendidikan dalam mengisi bulan Ramadhan 1443 Hijriyah.

Baca Juga

Mekanisme penyaluran program IMAN ini, kata Dedi, langsung dilakukan oleh satuan pendidikan. Di mana Cabang Dinas Pendidikan sebagai koordinator sekaligus bertanggungjawab di wilayahnya masing-masing.

 

"Panitia Provinsi menerima dan merekap laporan capaian per hari dan jumlah keseluruhan capaian program IMAM dari Cabang Dinas. Terhitung sejak 5 hingga 22 April sendiri, siswa siswi se-Jawa Barat telah mengumpulkan Rp4,4 miliar, detailnya Rp4.495.035.400," ujar Dedi Supandi, Senin (25/4/2022).

Dedi mengatakan, program ini dilakukan oleh 848 sekolah di Jawa Barat, baik itu SMA, SMK maupun SLB. Setiap siswa di sekolah tersebut memasukan uang ke dalam kotak infaq yang dibuat oleh mereka.

"Dan setiap harinya, dapat berapa dari kotak infaq itu dilaporkan ke satuan pendidikan," katanya.

Dari jumlah Rp4,4 miliar tersebut, menurut Dedi, mayoritas atau hampir 48 persen disalurkan untuk masyarakat tidak mampu yang berada di lingkungan sekolahnya. Selain itu, ada pula yang disalurkan untuk pembangunan Mesjid sebanyak 19 persen.

"Mesjid ini ada yang di dalam sekolah dan ada juga yang berada di lingkungan luar sekolahnya," katanya.

Dedi mengatakan, sebanyak 18 persen dari total infaq yang dilakukan siswa secara gotong royong ini dimasukan kepada lembaga amil zakat. Adapun 9 persen kepada rumah yatim dan 6 persen ke pondok pesantren.

Selain gerakan gotong royong, kata dia, tujuan dari program IMAN ini yaitu memperkuat ketaqwaan kepada Allah SWT, menumbuhkan solidaritas dan perilaku sosial pelajar terhadap sesama, mengimplementasikan nilai utama pendidikan karakter Jabar Masagi yaitu pelajar yang mempunyai fisik yang kuat, otak yang cerdas, hati yang berakhlakul karimah, serta rajin beribadah.

"Dan juga membiasakan atau habit bagi pelajar dalam berinfaq atau sedekah baik selama bulan

Ramadhan maupun setelahnya," katanya.

Bagi pelajar, kata dia, program IMAN ini memiliki manfaat memberikan pendidikan karakter secara eksplisif, sistematis, dan berkesinambungan. Yakni, dengan melibatkan aspek knowing the good atau pengetahuan, loving the good atau kecintaan, dan acting the good atau kebiasaan.

"Dari 3 aspek itu diharapkan akan tumbuh tindakan rasa sosial ingin membantu dan berbagi kepada orang lain," katanya.

Sedangkan manfaat bagi sekolah, kata Dedi, lebih pada penguatan program sekolah dalam pengembangan pendidikan karakter bagi pelajar supaya tetap terjaga. Adapun manfaat bagi lembaga, yaitu membantu mengimplementasikan program kegiatan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

"Sarana untuk meningkatkan kinerja dalam capaian inovasi dan kolaborasi antar instan," katanya.