Soal Halal Bihalal, Sekjen MUI Berpesan Pentingkan Substansi Silaturahmi

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil

Senin 25 Apr 2022 14:44 WIB

 Soal Halal Bihalal, Sekjen MUI Berpesan Pentingkan Substansi Silaturahmi. Foto ilustrasi? Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengikuti silaturahim dan halal bihalal terbatas di Yayasan Pendidikan Syarief Hidayatullah, Tebet, Jakarta, Jumat (21/5) pagi. Foto: DPD Soal Halal Bihalal, Sekjen MUI Berpesan Pentingkan Substansi Silaturahmi. Foto ilustrasi? Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengikuti silaturahim dan halal bihalal terbatas di Yayasan Pendidikan Syarief Hidayatullah, Tebet, Jakarta, Jumat (21/5) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Amirsyah Tambunan, menyambut baik Surat Edaran (SE) Nomor 003/2219/SJ tentang Pelaksanaan Halal Bihalal pada Perayaan Idul Fitri Tahun 1443 H yang diterbitkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Sekjen MUI juga berpesan agar umat lebih mementingkan substansi silaturahmi.

Buya Amirsyah mengatakan, sebaiknya kepala daerah memperhatikan berbagai hal sehubungan dengan kegiatan halal bihalal oleh masyarakat untuk mencegah peningkatan jumlah kasus Covid-19. Namun agar silaturahmi halal bihalal lebih bernuansa spiritual, maka mengajak masyarakat mementingkan substansi silaturahmi.

Baca Juga

Terkait substansi silaturahmi, Sekjen MUI mengutip Surah Ali Imran Ayat 133-134 dan hadist. Artinya, bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.

"Diriwayatkan Imam Bukhari, Rasulullah SAW, beribadahlah kepada Allah SWT dengan sempurna jangan syirik, dirikanlah sholat, tunaikan zakat, dan jalinlah silaturahmi dengan orang tua dan saudara," kata Buya Amirsyah saat diwawancarai Republika, Senin (25/4/2022).

Ia mengingatkan, silaturahmi sebagaimana yang dijelaskan Alquran dan hadist tersebut harus dipentingkan agar mempunyai nilai tambah. Karena masyarakat telah mengorbankan waktu untuk bertemu keluarga dan handai tolan di seluruh penjuru Tanah Air.

Buya Amirsyah mengatakan, mudik ini merupakan momentum yang sangat berharga karena sudah dua tahun tidak bisa akibat pandemi Covid-19. Jadi mudik ke kampung membawa kehangatan dan kebersamaan serta kepedulian dan kepekaan sosial. Sehingga kehadiran keluarga membawa pesan silaturahmi seperti yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya.

"Terakhir, berpesan kepada umat, ada satu kewajiban bagi kita umat Islam untuk menunaikan zakat sebagai bentuk kepedulian kita kepada masyarakat yang hidupnya sangat membutuhkan uluran tangan para aghniya dan muhsinin," ujarnya.

Buya Amirsyah menambahkan, saat Ramadhan berakhir ada pesan penting  yang dicontohkan Rasulullah SAW. Jika Ramadhan berlalu jangan tinggalkan kebaikan-kebaikan yang sudah dilakukan saat Ramadhan. Ketahuilah, manusia harus senantiasa mencintai satu amalan kebaikan yang dilakukan tanpa henti walaupun sedikit.

"Sebagaimana sebuah hadist yang diriwayatkan Imam Muslim. Aisyah radhiyallahu anhu, beliau mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang terus dilakukan walaupun itu sedikit," kata Buya Amirsyah.