Senin 25 Apr 2022 11:48 WIB

Menlu Israel: Tak akan Ada Perubahan pada Status Masjid Al-Aqsa

Israel mempertahankan status quo Al Aqsa.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas Polisi Perbatasan Israel mengamankan pos pemeriksaan yang digunakan oleh warga Palestina untuk menyeberang dari Tepi Barat ke Yerusalem, untuk salat Jumat pertama di bulan suci Ramadhan di kompleks masjid Al Aqsa, di pos pemeriksaan tentara Israel Qlandia, barat Ramallah, April 8, 2022.
Foto: AP Photo/Nasser Nasser
Petugas Polisi Perbatasan Israel mengamankan pos pemeriksaan yang digunakan oleh warga Palestina untuk menyeberang dari Tepi Barat ke Yerusalem, untuk salat Jumat pertama di bulan suci Ramadhan di kompleks masjid Al Aqsa, di pos pemeriksaan tentara Israel Qlandia, barat Ramallah, April 8, 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengatakan, negaranya berkomitmen untuk tak mengubah status quo kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Hal itu disampaikan saat situasi di sekitar situs suci umat Islam itu sempat memanas.

“Muslim beribadah di Temple Mount (istilah Yahudi untuk kompleks Al-Aqsa), non-Muslim hanya berkunjung,” kata Lapid kepada awak media pada Ahad (24/4/2022), dikutip laman Al Arabiya.

Baca Juga

Dia menekankan, tidak akan ada perubahan dalam status tersebut. “Tidak akan ada perubahan. Kami tidak memiliki rencana untuk membagi Temple Mount antar-agama,” ujar Lapid.

Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Lior Haiat telah menyampaikan hal serupa dengan Lapid. Haiat mengatakan, Israel berkomitmen mempertahankan status quo Masjid Al-Aqsa. “Israel mempertahankan status quo, yang mencakup kebebasan beribadah bagi umat Islam dan hak untuk berkunjung bagi non-Muslim. Polisi menegakkan larangan ibadah Yahudi (di Al-Aqsa),” tuturnya pada Kamis (21/4/2022).

Dia menjelaskan, selama beberapa tahun terakhir, Israel juga tak mengizinkan umat Yahudi mengunjungi Bukit Bait Suci pada 10 hari terakhir Ramadan. Hal itu guna mencegah terjadinya gesekan. Sebelum munculnya pernyataan Haiat dan Lapid, Liga Arab menuding Israel telah melanggar status quo di kompleks Masjid Al-Aqsa.

Hal itu dilakukan dengan mengizinkan umat Yahudi beribadah di area kompleks. Liga Arab menyebut tindakan itu sebagai provokasi.

Pada 15 April lalu, pasukan Israel melakukan penggerudukan ke kompleks Al-Aqsa. Momen itu terjadi saat ribuan Muslim di sana hendak menunaikan salat subuh. Israel mengatakan, pada awalnya pasukannya memasuki kompleks Al-Aqsa untuk mengangkut batu-batu yang dikumpulkan sekelompok warga di area situs suci umat Islam tersebut.

Pasukan Israel berusaha mencegah agar batu itu tak digunakan untuk menyerang mereka. Menurut kepolisian Israel, mereka mulai melakukan penyerbuan setelah adanya sekelompok warga yang melemparkan batu ke arah ruang doa umat Yahudi di Tembok Barat.

Polisi Israel hendak membubarkan dan memukul mundur kelompok tersebut. Pada momen itulah bentrokan pecah. Lebih dari 150 warga Palestina mengalami luka-luka dalam kejadian itu.

Setelah kejadian itu, sekelompok pemukim Yahudi Israel turut melakukan penggerudukan ke kompleks Al-Aqsa. Mereka masuk dengan mendapat pengawalan dari pasukan Israel. Pada Selasa (19/4/2022) pekan lalu, misalnya, puluhan pemukim Israel memasuki kompleks Al-Aqsa dan mengusir jamaah serta Mourabitoun, yakni sekumpulan pria dan wanita Palestina yang ditunjuk untuk melindungi situs suci milik umat Islam tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement