Senin 25 Apr 2022 07:28 WIB

Presiden Ukraina Bertemu Menlu dan Menhan AS di Kiev

Kedatangan Blinken dan Austin ke Kiev merupakan sinyal AS.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Fernan Rahadi
Dalam gambar dari video yang disediakan oleh Kantor Pers Kepresidenan Ukraina, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara dari Kyiv, Ukraina, Rabu, 6 April 2022.
Foto: AP/Ukrainian Presidential Press Off
Dalam gambar dari video yang disediakan oleh Kantor Pers Kepresidenan Ukraina, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara dari Kyiv, Ukraina, Rabu, 6 April 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di Kiev, Ahad (24/4/2022). Pertemuan itu berlangsung saat Ukraina masih berusaha membebaskan kota Mariupol dari kepungan Rusia. 

"Berbicara dengan Presiden (Zelensky). Mungkin mereka bisa membantu," kata asisten Zelensky, Oleksiy Arestovych, dalam sebuah video wawancara di Youtube mengonfirmasi pertemuan Zelensky dengan Blinken dan Austin. 

Itu merupakan pertemuan perdana Zelensky dengan pejabat tinggi AS sejak Rusia menyerang Ukraina pada 24 Februari lalu. Sama seperti yang dilakukan Zelensky, Arestovych turut menyerukan bantuan senjata ofensif untuk Ukraina.

"Karena selama tidak ada 'serangan', akan ada Bucha baru setiap hari," kata Arestovych mengacu pada kota yang penduduk sipilnya dilaporkan dibantai pasukan Rusia. Moskow sudah dengan tegas membantah tuduhan tersebut. 

Menurut Arestovych, kedatangan Blinken dan Austin ke Kiev merupakan sinyal bahwa AS siap menyediakan pasokan senjata ke Ukraina. "Mereka tidak akan datang ke sini jika mereka tidak siap untuk memberikan (senjata)," ucapnya. 

Terkait situasi di Mariupol, Arestovych mengungkapkan bahwa basis pertahanan pasukan Ukraina berada di ambang kehancuran. Pada Sabtu (23/4) lalu, Zelensky mengucapkan terima kasih kepada AS atas bantuan militer yang diberikan ke Ukraina sejauh ini. 

Namun Zelensky berharap Washington dapat memberikan senjata yang lebih berat dan kuat. Sebab persenjataan semacam itu dibutuhkan untuk melawan pasukan Rusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement