Senin 25 Apr 2022 02:15 WIB

Umat Islam Kejar Indonesia Emas 2045

Umat Islam perlu memiliki peta jalan menuju Indonesia emas 2045

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Umat Islam, ilustrasi
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Umat Islam, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -- Ketua Yayasan Darul Hikam, Sodik Mudjahid menyampaikan, saat ini umat Muslim di Indonesia masih lemah di berbagai bidang. Misalnya, di sektor ekonomi, umat Muslim belum mendominasi. Kemudian, di bidang politik, pun masih menunjukkan keprihatinan.

"Dari sisi pemerintahan, juga kondisinya seperti ini. Dari sisi legislasi, tidak banyak nilai-nilai Alquran yang memberikan makna kepada perundang-undangan. Sementara di sisi lain, banyak nilai sekularisme, liberalisme, dan kapitalisme, yang teriak Pancasilais tetapi banyak memberikan nilai-nilai kepada undang-undang kita," tutur dia dalam agenda diskusi Dinamiku Darul Hikam bertajuk 'Program dan Agenda Umat Islam Menuju Indonesia Emas 2045', Ahad (24/4/2022).

Baca Juga

Karena itu, menurut Sodik, jangan sampai sejarah masa lalu terulang terus sampai 2045. Tertinggal secara ekonomi, politik, pemerintahan dan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

Sodik memaparkan, mengapa itu terjadi, di antaranya karena belum adanya peta jalan untuk memajukan umat Muslim Indonesia. Allah SWT berfirman, "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS Al-Hasyr ayat 18)

"Dari dulu sampai 2022, kita belum pernah punya agenda, persis yang kita khawatirkan. Maka jangan sampai kita tidak punya agenda 2045. Ketika tidak ada roadmap (peta jalan), maka kita tidak ada agenda yang cerdas, sistematis, analitis, berbasis data dan ilmu," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement