Ahad 24 Apr 2022 23:45 WIB

Kepala BIN: Masyarakat Sekitar tak akan Terpinggirkan di IKN Nusantara

Pembangunan IKN mengedepankan konsep inklusivitas.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Satria K Yudha
Pengunjung mengambil gambar petunjuk arah di titik nol kilometer Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (19/4/2022). Pemerintah akan mengalokasikan pagu indikatif anggaran belanja pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2023 sebesar Rp27 triliun hingga Rp30 triliun, untuk pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur.
Foto: ANTARA/Bayu Pratama S
Pengunjung mengambil gambar petunjuk arah di titik nol kilometer Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (19/4/2022). Pemerintah akan mengalokasikan pagu indikatif anggaran belanja pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2023 sebesar Rp27 triliun hingga Rp30 triliun, untuk pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan mengatakan, kearifan lokal para pemangku adat di Kalimantan mampu menangkap niat baik pemerintah untuk memajukan wilayah lain Indonesia yang selama ini hanya bertumpu di Jawa. Hal itu dia katakan usai mendapatkan respons serta harapan warga yang menunjukkan kejernihan hati masyarakat menerima perubahan. 

 

“Sebagaimana yang berulang kali ditegaskan Presiden, pemindahan inu kota bukan sekedar memindahkan ASN dan membangun gedung-gedung pemerintahan saja. Tetapi juga memindahkan pusat pertumbuhan, sekaligus lompatan untuk transformasi bangsa menuju Indonesia yang maju, adil dan makmur,” ujar Budi lewat keterangannya, Ahad (24/4/2022). 

 

Budi menerangkan, salah satu prinsip yang dipegang teguh pemerintah dalam pembangunan IKN Nusantara adalah inklusivitas. Ia menegaskan. masyarakat tidak akan terpinggirkan, baik dalam proses pembangunan maupun saat IKN Nusantara telah dihuni dan berkembang ke depan. 

 

IKN Nusantara memang didesain sebagai kota yang inklusif, humanis, serta dibangun untuk semua. Implementasinya antara lain dengan melibatkan potensi sumber daya manusia (SDM) di Kalimantan, di samping SDM yang didatangkan dari luar sebagai cerminan kebhinekaan yang memang menjadi ciri khas Indonesia. 

 

“Kampung dan dusun yang memang telah ada akan menjadi penyangga kota inti yang akan ditata menjadi smart village. Kebudayaan dan kearifan lokal tidak akan tergerus, tetapi direvitalisasi menjadi bagian dari jiwa IKN Nusantara. Ini adalah sinergi antara kearifan lama yang terbukti baik dengan nilai-nilai baru yang terbukti memberi keunggulan,” kata Budi. 

 

Ia menambahkan, keberhasilan pembangunan IKN Nusantara nantinya tidak diukur dari capaian fisik semata, tapi juga dari peradaban luhur manusia di dalam dan di sekelilingnya. Menurut dia, manusia akan menjadi elemen terpenting IKN Nusantara. 

 

Budi dalam keterangannya juga menjelaskan terkait geliat pembangunan IKN Nusantara di Kaltim yang sudah berlangsung di lapangan. Kementerian Kehutanan saat ini tengah mempercepat penyelesaian pembangunan pusat pembibitan pohon di Desa Mentawir, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara. 

 

Sementara itu, Kementerian PUPR sedang membangun Bendungan Sepaku Semoi yang terletak di arah Utara kawasan IKN Nusantara untuk sumber air baku yang progresnya sudah 45 persen per pertengahan April 2022. Memasuki semester II tahun ini, pembangunan infrastruktur dasar akan semakin terlihat, terutama di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) seluas 6.671 hektar. 

 

Pembangunan di lapangan tersebut disebut telah membangkitkan harapan masyarakat lokal. Kepala Adat Besar Dayak Hamtolius Gati, mengatakan, kehadiran IKN Nusantara memberikan optimisme kemajuan besar bagi Kalimantan berupa pembangunan infrastruktur perhubungan, pendidikan, pertanian, pariwisata, hingga sosial budaya. 

 

“Kami berkeyakinan kawasan ini akan berkembang pesat seiring dengan keberadaan IKN Nusantara. Gerak pembangunan tidak hanya di seputar Kabupaten Penajam Paser Utara, tapi akan meluas ke seluruh provinsi Kalimantan Timur bahkan lebih luas lagi,” ujar Hamtolius. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement