REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Beijing dalam keadaan siaga setelah 10 siswa SMP dinyatakan positif Covid-19. Pemerintah kota akan melakukan pengujian putaran awal dalam melacak penyebaran kasus tersebut.

Pejabat Beijing menangguhkan kelas di sekolah selama seminggu setelah hasil tes positif pada Jumat (22/4). Ibukota Cina juga melaporkan empat kasus lain yang dihitung secara terpisah pada hari yang sama.

Media lokal melaporkan bahwa di distrik Chaoyang Beijing, pemerintah memerintahkan penangguhan kegiatan dan kelas secara langsung di sekolah. Pemerintah kota sekarang melakukan putaran pengujian massal untuk mencari lebih banyak kasus.

Cina Daratan melaporkan 24.326 infeksi baru yang ditularkan melalui komunitas pada Sabtu (23/4), dengan sebagian besar dari mereka adalah kasus tanpa gejala di Shanghai. Kota bisnis tersebut masih menegakan strategi “nol-Covid” yang ketat untuk mengatasi penyebaran secara lokal.

Cina telah menggandakan pendekatan ketat bahkan dalam menghadapi varian omikron yang sangat menular. Kebijakan nol-Covid menangkal banyak kematian dan wabah yang meluas ketika dihadapkan dengan varian yang kurang menular melalui pengujian massal dan penguncian ketat saat orang tidak dapat meninggalkan rumah mereka.

Tapi perkembangan terakhir di Shanghai telah membuat beberapa orang mempertanyakan apakah strategi itu sepadan dengan pengorbanannya. Banyak penduduk di kota itu berjuang untuk mendapatkan persediaan makanan yang cukup selama penguncian bulan ini. Sementara beberapa juga tidak bisa mendapatkan obat-obatan atau perawatan medis. Beberapa orang tua orang meninggal setelah wabah di rumah sakit menyebabkan staf medis dikarantina

Negara ini sekarang menghadapi wabah terburuk sejak awal pandemi dilaporkan di pusat kota Wuhan.  Pejabat kota Shanghai melaporkan 12 kematian baru pada Sabtu, semua merupakan pasien lanjut usia dengan penyakit yang mendasarinya. 

Sumber:

https://apnews.com/article/covid-health-china-beijing-shanghai-65dd1070e40f9c6bc74ae7458192a971

Ikuti Whatsapp Channel Republika