Sabtu 23 Apr 2022 16:40 WIB

Antisipasi Risiko Kecelakaan Saat Lakukan Perjalanan Mudik via Darat

Jika perjalanan jauh, pastikan ada pengemudi pengganti untuk antisipasi kelelahan.

Montir memeriksa mesin dan kaki-kaki mobil di bengkel mobil Toyota Auto 2000 Ciledug, Jakarta, Jumat (22/4/2022). Perawatan mobil jelang mudik Lebaran meningkat hingga 115 persen dibanding hari biasa, yaitu sekitar 20-30 mobil pada hari biasa menjadi 40-50 mobil.
Foto:

Hal lain yang Aan soroti, adalah kondisi kesehatan pengemudi yang berpuasa ketika melakukan perjalanan mudik. Menurutnya, penting bagi pemudik untuk mengantisipasi kelelahan (fatigue).

Ia menyarankan kepada pengemudi untuk melakukan interval saat mengemudi. Misalnya, berkendara selama dua jam penuh, lalu istirahat selama 15-60 menit, kemudian baru melanjutkan perjalanan selama dua jam lagi, dan selanjutnya.

"Maksimal pengemudi menyetir adalah 8 jam. Setelah lewat 8 jam, pengendara akan merasakan letih dan jenuh. Ini yang bahaya kalau dipaksakan, dan respons anggota tubuh kita akan melambat," kata Aan.

"Setelah 8 jam mengemudi, pengemudi harus istirahat. Lebih baik ada pengemudi pengganti. Kalau ada pengganti lebih baik ganti-gantian setiap dua jam itu tadi," imbuhnya.

Lebih lanjut, Aan mengatakan terdapat teknik berkendara risiko rendah (low-risk driving technique), yang merupakan metode mengemudi secara antisipatik. "Pastikan pandangan jauh ke depan. mata tidak hanya bertumpu pada satu kendaraan di depan, tapi beberapa kendaraan di depan, sehingga kita bisa antisipasi lebih jauh," kata Aan.

 

"Selanjutnya, cek spion 5-8 detik sekali, jaga jarak aman dengan kendaraan di depan, mengemudilah sesuai kondisi dan fokus berkendara. Lalu, sebelum rem, cek kondisi di belakang lewat spion," imbuhnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement