Sabtu 23 Apr 2022 04:20 WIB

Ledakan di Afghanistan, 33 Orang Meninggal Dunia

Banyak dari korban ledakan adalah pelajar.

Rep: Mabruroh/ Red: Teguh Firmansyah
Serangan bom di Afghanistan (ilustrasi).
Foto: Reuters
Serangan bom di Afghanistan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Ledakan besar menghantam sebuah masjid Sunni dan sekolah agama di Afghanistan utara pada Jumat (22/4). Ledakan tersebut mengakibatkan, sedikitnya 33 orang meninggal, termasuk siswa sekolah agama.

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid melalui kicauannya mengatakan, bahwa ledakan dahsyat di kota Imam Saheb, di Provinsi Kunduz itu juga telah melukai 43 orang lainnya, banyak dari mereka adalah pelajar.

Baca Juga

Dia menambahkan upaya sedang dilakukan untuk menangkap aktor jahat di balik serangan di masjid Mawlavi Sikandar itu.  Seperti dilansir dari The National News, Sabtu (23/4), belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut.

Gambar yang diunggah ke media sosial yang tidak dapat segera diverifikasi menunjukkan lubang-lubang meledak di dinding masjid.

Seorang perawat di rumah sakit distrik terdekat mengatakan kepada AFP melalui telepon, bahwa antara 30 hingga 40 korban telah dirawat akibat ledakan itu. "Orang-orang berkumpul untuk beribadah di masjid, dan ledakan terjadi," kata seorang saksi mata juga mengatakan kepada AFP melalui telepon. "Korban banyak, sekitar 30 sampai 40 orang luka-luka dan tewas,” kata dia.

Ledakan itu menyusul serangkaian serangan terhadap komunitas minoritas Syiah Afghanistan dalam beberapa pekan terakhir, termasuk ledakan di sebuah masjid Syiah di kota utara Mazar-i-Sharif pada hari Kamis sebelumnya.

Afiliasi lokal dari kelompok ekstremis ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan hari Kamis di saluran telegramnya. Negara Islam di Provinsi Khorasan (IS-K) mengatakan alat peledak yang menghancurkan masjid Sai Doken Mazar-e-Sharif disembunyikan di dalam tas yang ditinggalkan di antara sejumlah jemaah. Saat mereka berlutut dalam doa, tas tersebut meledak.

“Ketika masjid dipenuhi (orang-orang yang sholat), bahan peledak diledakkan dari jarak jauh,” kata para ekstremis.

Kelompok itu mengeklaim 100 orang terluka dalam ledakan itu. Beberapa laporan mengatakan 11 orang tewas dalam serangan itu.

Taliban mengatakan mereka telah menangkap seorang mantan pemimpin IS-K di provinsi Balkh utara, di mana Mazar-i-Sharif adalah ibu kotanya.

Kepala departemen informasi dan budaya di provinsi Balkh, Zabihullah Nooran mengatakan Abdul Hamid Sangaryar ditahan sehubungan dengan serangan masjid hari Kamis.

Para pejabat Taliban bersikeras pasukan mereka telah mengalahkan kelompok itu tetapi para analis mengatakan teroris ISIS tetap menjadi tantangan keamanan utama.

Sejak merebut kekuasaan musim panas lalu, Taliban secara teratur menggerebek tempat persembunyian ISIS yang dicurigai di provinsi Nangarhar timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement