Sabtu 23 Apr 2022 01:44 WIB

Yosi Project Pop Dibayar Rp115 Juta Buat Jingle DNA Pro

Yosi Project Pop Dibayar Rp115 Juta Buat Jingle DNA Pro

Rep: viva.co.id/ Red: viva.co.id
Yosi Project Pop.
Yosi Project Pop.

VIVA – Penyanyi Herman Josis Mokalu alias Yosi Project Pop telah menjalani pemeriksaan penyidik Bareskrim Polri sebagai saksi kasus dugaan penipuan berkedok investasi robot trading DNA Pro Akademi pada Jumat, 22 April 2022. Dalam pemeriksaan, Yosi ditanya terkait pembuatan jingle untuk DNA Pro pada Agustus 2021.

“Saya awal Agustus 2021, diminta oleh perwakilan DNA Pro untuk membuatkan mereka jingel. Kenapa demikian, mungkin mereka mengetahui saya sering membuatkan lagu. Karena itu bagian dari jasa yang saya lakukan, selain membuat lagu Project Pop,” kata Yosi usai diperiksa di Gedung Bareskrim.

Selanjutnya, Yosi membuat demo lagu hingga menawarkan lirik kepada pihak DNA Pro secara profesional. Tentu saja, liriknya seperti apa itu harus dicari tahu dulu perusahaan yang meminta Yosi membuatkan jingle tersebut.

“Untuk membuat demo itu saya bukan cuma menawarkan notasi, tapi lirik. Lirik seperti apa, tentu saya harus cari tahu perusahaan yang meminta membuat jingle,” jelas dia.

Saat itu, Yosi mengaku tidak tahu kalau DNA Pro merupakan perusahaan robot trading ilegal. Makanya, ia merasa tertipu karena diajak kerja sama dengan perusahaan yang ternyata bermasalah.

“Saya sama seperti yang lain juga, tertipu baik yang investasi disitu atau hire jasanya untuk melakukan pekerjaan serupa. Dalam hal ini, saya membuat lagu,” ujarnya.

Jadi, Yosi menegaskan keterlibatannya dalam DNA Pro hanyalah profesional membuat lagu dan liriknya. Menurut dia, jika ada lirik yang berupa ajakan itu ada proses QC. Dimana, DNA Pro meminta liriknya diganti seperti ini.

“Jadi kita bekerja profesional aja. Pada saat itu, semuanya berjalan aman sampai dua bulan kemarin. Saya menemuka ada daftar DNA Pro termasuk yang dilarang oleh OJK,” ucapnya.

Sementara, Yosi mengaku mendapat bayaran Rp115 juta dari DNA Pro untuk membuat jingle. Namun begitu, honor merupakan masih pendapatan kotor yang nantinya dipotong biaya produksi.

“Artinya, saya ini punya talenta buat lagu tapi enggak bisa main musik. Jadi saya butuh music arranger. Untuk dengan DNA Pro dan tim yang bekerja untuk membuat produksi lagunya, dikontrak itu kita diangka Rp115 juta,” tandasnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan viva.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab viva.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement