Jumat 22 Apr 2022 23:37 WIB

Curhat Pelaku UKM Gethuk Anyar di Ngawi kepada Ibas Soal Seretnya Penjualan  

Pengusaha gethuk di Ngawi mengeluhkan seretnya penjualan selama pandemi Covid-19

Pengusaha gethuk di Ngawi mengeluhkan seretnya penjualan selama pandemi Covid-19
Foto: Dok Istimewa
Pengusaha gethuk di Ngawi mengeluhkan seretnya penjualan selama pandemi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, NGAWI— Di tengah terpaan berbagai macam pilihan jenis makanan baru, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Gethuk Anyar yang ada di Desa Wakah, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur mampu mempertahankan eksistensinya dengan mengubah Gethuk menjadi lebih modern dan bervariasi.  

Hal inilah yang menarik perhatian Anggota Komisi VI DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) untuk berkunjung dan turut mendukung perkembangan UKM tersebut (19/4/2022). Ibas melihat ada potensi besar yang bisa dikembangkan dari usaha jajanan tersebut. 

Baca Juga

Menurut Ibas, makanan tradisional ini bisa menjadi inovasi yang menarik karena olahan singkong bisa disajikan dengan cara yang berbeda, tetapi tanpa menghilangkan ciri khasnya.  

“Saya mendukung penuh usaha kreativitas masyarakat atau pelaku UKM untuk mengembangkan usahanya lebih lanjut. Mungkin dua tahun lalu penjualannya susah karena terkendala pandemi, tapi semoga sekarang bisa lebih laris, apalagi sudah mau Idul Fitri biasanya permintaan akan meningkat,” ujar Ibas. 

Sambil berbincang dengan Wahyudi yang merupakan pemilik UKM, Ibas menemukan fakta unik tentang usaha Gethuk Anyar ini. Awalnya Wahyudi membuka Toko Anyar hanya untuk berjualan sepatu, sandal, dan tas berbahan dasar kulit.  

Akan tetapi, Dia melihat para warga di sekitarnya yang mayoritas menanam singkong kesulitan untuk menjual hasil kebunnya. Warga harus menjual hasil kebun singkong sampai ke Magetan, itupun mendapat upah yang sangat sedikit karena singkong hanya digunakan sebagai pakan sapi. 

Melihat fenomena tersebut, Wahyudi kemudian mencari ide agar singkong-singkong tersebut bisa dimanfaatkan dan mendapat nilai jual tinggi. 

"Kalau untuk saat ini ada kesulitan tidak?" tanya Ibas kepada karyawan saat ia mendatangi dapur produksi. "Kesulitannya kalau sekarang jualnya, Mas. Kalau dulu kita banyak kerja, sekarang karena pandemi dan harga-harga bahan naik jadi lebih banyak mikir," tutur salah satu karyawan sambil mencuci singkong. 

"Memang kita sedang ada di masa sulit ya sekarang. Harga minyak goreng mahal, belum lagi harga elpiji naik, jadi otomatis berdampak juga ke produksi. Tapi pelan-pelan kita coba bangkit lagi, Insya Allah kalau tetap ikhtiar nanti bisa melewati cobaan ini semua," ujar Ibas. 

Sebagai aksi nyata dukungan Ibas, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI terhadap kemajuan UKM ini, ia memberikan bantuan alat berupa vacuum sealer. Ia juga menyempatkan waktu untuk mencoba langsung proses penumbukan dan penggilingan singkong sebelum menjadi gethuk. 

Dalam kunjungannya ini Ibas j huga membagikan 500 paket sembako untuk masyarakat sekitar dan para karyawan UKM Gethuk Anyar. 

“Saya berharap tidak ada kesulitan bahan baku, baik dari singkongnya maupun kebutuhan pengolahan, seperti gas, minyak, dan lain sebagainya. Jangan sampai kesulitan bahan baku menyebabkan meningkatnya harga produksi, tetapi harga jual di pasaran tetap,” tutur Ibas. 

Wahyudi selaku pemilik UKM Gethuk Anyar sangat berterima kasih atas kunjungan dan bantuan yang telah diberikan Ibas. Menurut ceritanya, di awal pandemi, UKM Gethuk Anyar ini sempat mengurangi tenaga dapur dengan jumlah yang tidak sedikit. Akan tetapi, saat sekarang kondisi sudah mulai stabil, satu per satu warga sekitar mulai dipanggil kembali untuk bekerja.    

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement