REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemesraan Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam membangun industri pertahanan melalui holding BUMN bisa berlanjut menuju Pilpres 2024. Bahkan Prabowo-Erick Thohir disebut akan menjadi pasangan capres-cawapres potensial jika disandingkan pada Pilpres 2024.
Pengamat Politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing melihat duet antara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir memiliki peluang besar di Pilpres 2024. Keduanya merupakan sosok pemimpin hebat dan dua putra terbaik yang dimiliki oleh bangsa.
“Tentu ini dua sosok yang sangat potensial untuk memenangkan pemilu yang akan datang. Ini adalah dua putra bangsa yang bagus untuk dimajukan menjadi capres-cawapres,” kata Emrus, Jumat, (22/4/2022).
Ia kemudian menjelaskan alasan di balik kecocokan dua sosok yang dinilai layak dipasangkan untuk Pilpres 2024. Selain sebagai menjabat Menteri Pertahanan saat ini, Prabowo juga telah dua kali mengikuti ajang kompetisi Pilpres.
“Prabowo yang pasti sudah sangat terkenal, populer di Indonesia. Mayoritas masyarakat sudah mengenal karena sudah dua kali ikut pencalonan presiden dan beliau saat ini adalah Menteri Pertahanan,” ujar Emrus.
Sementara itu, untuk Erick Thohir sendiri, ia menilai sebagai sosok pemimpin yang terus berinovasi dan bekerja nyata untuk masyarakat. Transformasi dan inovasi yang dilakukan Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini di Kementerian BUMN bahkan telah berhasil membawa prestasi dan penghargaan.
“Erick Thohir adalah seorang pengusaha sukses, dan kemudian memimpin Kementerian BUMN dengan baik. Ia bisa melakukan merger perusahaan sebagai langkah efektivitas dan efesiensi dan ia sangat berhasil di bidang itu,” ujar Emrus.
Mencuatnya duet Prabowo-Erick Thohir dimulai saat peluncuran Holding BUMN Industri Pertahanan atau Defend ID, antara Kementerian Pertahanan dan Kementerian BUMN untuk membangun kemandirian pertahanan nasional. Sekaligus melakukan beberapa komitmen, seperti meningkatkan nilai TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) hingga 50 persen untuk mendukung dan memajukan produk dalam negeri.
Karena itu, Emrus meyakini jika keduanya benar menjadi suatu pasangan nantinya maka akan menjadi kombinasi yang baik. Sehingga akan memudahkan jalan untuk mengarungi kompetisi di Pilpres 2024.
“Duet keduanya saya pikir suatu alternatif yang bagus untuk dipasangkan. Karena salah satu pasangannya adalah ketua partai, tinggal cari satu partai lagi sudah memenuhi syarat,” ucap Emrus.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
