Jumat 22 Apr 2022 21:15 WIB

AS Siapkan Kamp Pelatihan Militer di Taiwan

Taiwan juga mendapatkan pelatihan tentang cara mengoperasikan tank M1A2T Abrams.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Tank M1A2 Abrams.
Foto: army-technology.com
Tank M1A2 Abrams.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Pasukan Amerika Serikat (AS) sedang menyiapkan "tempat pelatihan" di Taiwan. Selain itu, media lokal melaporkan,  pasukan Taiwan juga dilaporkan mendapatkan pelatihan dari AS tentang cara mengoperasikan tank M1A2T Abrams.

Dilansir Anadolu Agency, Jumat (22/4/2022), instruktur militer AS telah berada di Taipei untuk melatih tentara Taiwan dalam pemeliharaan, pelatihan, benteng, pembelian simulator, dan proyek lainnya. Termasuk pengembangan kode. Menurut harian Taiwan News, tentara AS mulai mendirikan tempat pelatihan di wilayah Hsinchu, Taiwan. Sementara 84 tentara Taiwan akan dikirim ke AS untuk menjalani pelatihan tank tahun depan.

Oktober lalu, Presiden Tsai Ing-wen mengkonfirmasi kehadiran militer AS di Taiwan untuk pertama kalinya. Dia mengatakan, kehadiran pasukan AS bertujuan untuk memberikan pelatihan.  Tetapi Tsai tidak memberikan jumlah pasukan AS yang datang ke Taiwan.

Seorang pejabat di Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, militer AS dan Taiwan mengadakan latihan eksklusif. Pernyataan itu muncul setelah beredar sebuah foto yang menunjukkan seorang perwira Taiwan dengan seragam Angkatan Darat, mengambil bagian dalam pelatihan untuk tank M1A2T.

Taiwan akan menerima dua dari total 108 tank tempur Amerika generasi ketiga pada Juni. Sementara 38 tank diharapkan akan dikirim pada 2024.

Pada November 2020, Taipei mengumumkan kedatangan Marinir AS untuk melatih tentara Taiwan dalam periode pelatihan singkat. Pertukaran pelatihan antara Washington dan Taipei telah meningkat sejak pemerintahan mantan Presiden Donald Trump.

Sementara di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden, AS telah mengirim beberapa delegasi ke Taiwan. Selain itu, AS juga terus menjual senjata ke Taiwan. Langkah AS ini memicu reaksi tajam dari Beijing, yang menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri. Taipei telah menuntut kemerdekaan dari China sejak 1949. Beijing mengklaim Taiwan adalah bagian dari wilayah kedaulatannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement