Jumat 22 Apr 2022 19:49 WIB

Alquran Tegaskan Persamaan Derajat Manusia

Umat Islam “mengheningkan cipta” memperingati turunnya Alquran dengan ibadah Ramadhan

Nuzulul Quran.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Nuzulul Quran.

Oleh : M. Fuad Nasar, Sekretaris Direktorat Jenderal Bimas Islam

REPUBLIKA.CO.ID, Peristiwa diturunkannya ayat pertama Alquran kepada Nabi Muhammad Saw pada tanggal 17 Ramadhan/6 Agustus 610 M menjadi titik pancang perubahan terbesar dalam sejarah agama dan kemanusiaan. Momentum tersebut dikenang oleh umat Islam sebagai peringatan Nuzulul Quran.

Umat Islam “mengheningkan cipta” memperingati turunnya Alquran dengan ibadah puasa Ramadhan. Bulan suci Ramadhan juga disebut sebagai Syahrul Quran (bulan Alquran).     

Seorang cendekiawan Barat yakni James Michiner dalam sebuah tulisan yang dikutip oleh Prof Dr H.A. Mukti (Menteri Agama periode 1971-1978) mengemukakan kesan tentang Alquran. “Alquran boleh jadi kitab yang paling banyak dibaca di muka bumi dan pastilah yang paling banyak diingat dan mungkin paling berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari umatnya. Kitab ini belum setua Perjanjian Baru, tertulis dalam gaya yang cemerlang. Kitab itu bukan puisi dan prosa, namun mengandung potensi untuk membangkitkan gairah iman para pembaca dan pendengarnya. Alquran itu sangat praktis memberikan pembahasan tentang kehidupan yang ideal,” ungkap Michiner.

Alquran adalah petunjuk universal bagi seluruh umat manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Penggunaan kata seru dan lafaz dialog “Ya Ayyuhannas” (wahai seluruh manusia) disebutkan di dalam Alquran sebanyak 18 kali.

Alquran sebagai sumber ilmu pengetahuan terbuka dipelajari oleh semua manusia. Di dalam rangkaian ayat-ayat Alquran ditegaskan ke-Esaan Allah dan persamaan derajat sesama manusia yang diciptakan-Nya.  

Seluruh isi Alquran, dimulai dari surah Al-Fatihah (1) dan ditutup dengan surah An-Naas (114) seratus persen adalah wahyu Allah. Keotentikan Alquran dijamin oleh Allah Tuhan Yang Maha Esa, sampai akhir zaman. Dalam Alquran diungkapkan proses kejadian alam semesta, penciptaan manusia sejak dari manusia pertama Nabi Adam, perjalanan sejarah umat manusia sebagai khalifah Allah di bumi, hukum-hukum kehidupan, dan alam yang kekal setelah kehidupan duniawi. Semua informasi Alquran tentang dunia dan akhirat tidak ada keraguan di dalamnya.   

Peringatan Nuzulul Quran adalah pengingat kepada setiap muslim untuk senantiasa memuliakan Allah di atas segala sesuatu dan menghargai setiap manusia dengan segala keragamannya. Semua manusia berasal dari Nabi Adam dan Adam diciptakan dari tanah, sehingga tidak ada kelebihan satu bangsa dari bangsa lain, tidak ada kelebihan seorang manusia dari manusia lain kecuali karena takwanya kepada Allah.

Islam dengan ajarannya yang progresif dan inspiratif membongkar akar feodalisme dan eksploitasi sesama manusia sebagai penghalang kemerdekaan dan kesetaraan manusia. Keharusan menghargai martabat manusia berangkat dari keyakinan bahwa Allah meniupkan roh-Nya pada kejadian setiap insan di dalam rahim ibunya.

Manusia bukan hanya sebagai makhluk biologis dan makhluk bumi, tetapi sekaligus makhluk spiritual karena eksistensi manusia terhubung dengan Ilahi Rabbi. Sewaktu ada orang yang meninggal dunia dianjurkan mengucapkan “Innalillahi wa inna ilaihi rajiun”, sesungguhnya kita kepunyaan Allah dan kita akan kembali kepada-Nya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement