Jumat 22 Apr 2022 18:23 WIB

Inggris Tawari India Bantuan Bangun Jet Tempur Sendiri

Inggris ingin menjauhkan India dari pengaruh Rusia.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Foto: Henry Nicholls/Pool via AP
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Inggris akan menawarkan kerja sama pertahanan pada India, termasuk bantuan untuk mengembangkan jet tempurnya sendiri dan pengiriman peralatan militer yang lebih cepat. Tawaran itu akan disampaikan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kepada PM India Narendra Modi saat keduanya dijadwalkan bertemu pada Jumat.

Kedua pemimpin akan membahas berbagai upaya untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan keamanan antara Inggris dan negara di Asia Selatan itu.

Baca Juga

India membeli lebih dari separuh perangkat militernya dari Rusia. Sementara negara-negara Barat berusaha menjauhkan India dari Rusia. "Ini momen yang sangat menguntungkan dalam hubungan dan persahabatan antara dua negara demokrasi," kata Johnson saat disambut Modi di istana presiden jelang pertemuan di hari terakhir kunjungan Johnson sejak Kamis.

"Saya tak berpikir hubungan itu pernah sebaik ini."

Kunjungan Johnson mengikuti upaya yang dilakukan Amerika Serikat bulan lalu agar India menjauh dari Rusia dengan menawarkan lebih banyak penjualan alat pertahanan dan energi. Presiden AS Joe Biden menyebut India "agak goyah" bertindak terhadap Rusia.

Inggris berharap tawaran kerja sama keamanan lebih dekat dengan Barat itu akan mendorong India menjaga jarak dengan Rusia yang menginvasi Ukraina. India abstain dalam pemungutan suara di PBB yang mengutuk invasi itu dan tidak ikut menjatuhkan sanksi pada Moskow.

Inggris mengatakan akan mendukung rencana India membangun pesawat tempurnya sendiri untuk mengurangi biaya pengadaan militer yang mahal.India kini menggunakan jet-jet tempur buatan Rusia, Inggris dan Prancis. Inggris akan mengeluarkan izin ekspor umum terbuka ke India untuk mempersingkat waktu pengiriman produk-produk pertahanan.

"Hanya Uni Eropa dan Amerika Serikat yang memiliki izin tersebut saat ini," kata juru bicara Johnson.

Tawaran itu juga akan mencakup latihan militer gabungan dan pertukaran perwira. Namun analis pesimis India mau mengalihkan pembeliannya.

"Produk Rusia Meski menyambut tawaran Inggris itu, India akan tetap mengandalkan peralatan militer Rusia, sebagian alasannya karena harganya lebih murah," kata Mohan Guruswamy, direktur Pusat Alternatif Kebijakan di New Delhi.

"Tawaran Rusia ke India selalu disambut dengan tangan terbuka, (tapi) Inggris tidak menawari India apa pun yang diinginkan dan apa yang ditawarkan biasanya lebih mahal," kata dia.

Johnson dan Modi juga akan membahas soal perdagangan ketika keduanya berupaya mencari kesepakatan dagang menjelang pemilihan umum di kedua negara pada 2024. Nilai perdagangan Inggris dengan India pada 2019 mencapai 23 miliar poundsterling (Rp427,25 triliun), jauh lebih kecil dari nilai perdagangan dengan negara tetangganya, Irlandia, yang berpenduduk 4 juta jiwa.

Namun, dengan populasi hampir 1,4 miliar penduduk atau terbesar kedua di dunia, India menawarkan pasar yang lebih luas.

sumber : Reuters/antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement