Jumat 22 Apr 2022 15:38 WIB

Polrestro Jaksel Tangkap Dua Pemuda Budidaya Ganja di Apartemen

AA dan MM diciduk di apartemen kawasan Boulevard Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Kepala Polres Metro Jakarta Selatan (Wakapolrestro Jaksel), AKBP Harun
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Wakil Kepala Polres Metro Jakarta Selatan (Wakapolrestro Jaksel), AKBP Harun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polres Metro Jakarta Selatan (Polrestro Jaksel) membongkar praktik 'budidaya' tanam ganja yang dilakukan pemuda berinisial AA dan MM di apartemen kawasan Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat (Jabar). "Kita tangkap keduanya di apartemen kawasan Boulevard Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi lantaran melakukan budidaya ganja," kata Wakil Kepala Polrestro Jaksel, AKBP Harun saat ditemui di Markas Polrestro Jaksel, Jumat (22/4/2022).

Penangkapan itu bermula ketika polisi mendapatkan laporan dari masyarakat tentang adanya aktivitas peredaran ganja di lokasi apartemen. Berdasarkan informasi tersebut, polisi pun langsung melakukan penyelidikan dan penelusuran ke lokasi, sehingga menangkap kedua tersangka di lantai 23 apartemen pada Rabu (20/4/20220). "Dari tangan tersangka kita temuan dua paket ganja. Namun kita tepat melakukan penelusuran," ujar Harun.

Dari penelusuran itu, polisi mendapati adanya praktik budidaya ganja yang dikelola dua tersangka tersebut di salah.satu kamar lantai 19 apartemen. Di sana, polisi mendapati 240 tanaman ganja yang ditanam dengan teknik hidroponik atau budidaya tanaman tanpa tanah. Harun mengungkapkan, kedua tersangka sudah melakukan praktek tersebut selama delapan bulan.

Mulanya mereka membeli benih ganja dari seseorang pada 2019.Setelah itu, kedua tersangka belajar melakukan budidaya ganja lewat Youtube. Selama delapan bulan itu, kedua tersangka menjual bunga ganja tersebut ke kawasan Kota Bekasi dan wilayah Jaksel.

"Jadi sudah delapan bulan beroperasi, tersangka mendapatkan keuntungan Rp 40 juta. Mereka juga pakai untuk diri sendiri," tutur mantan Kapolres Bogor tersebut. Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 114 ayat 2 juncto 111 ayat 2 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika dengan hukuman maksimal 20 tahun penjara dan denda maksimal Rp 10 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement