Jumat 22 Apr 2022 08:17 WIB

Conte Peringatkan Ten Hag Soal Tekanan Tangani Man United

Ten Hag akan selalu diharapkan bisa mempersembahkan trofi buat Man United.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Tottenham Hotspur, Antonio Conte. Conte mengingatkan Ten Hag soal tekanan menangani klub besar, seperti Manchester United (MU), di Liga Primer Inggris.
Foto: EPA-EFE/ANDREW YATES
Pelatih Tottenham Hotspur, Antonio Conte. Conte mengingatkan Ten Hag soal tekanan menangani klub besar, seperti Manchester United (MU), di Liga Primer Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Tottenham Hotspur, Antonio Conte, mengingatkan Erik Ten Hag soal tekanan menangani klub besar, seperti Manchester United (MU), di Liga Primer Inggris. Tidak hanya harus menghadapi level kompetisi yang begitu tinggi, Ten Hag juga diharapkan bisa mempersembahkan trofi buat MU.

Ten Hag resmi ditunjuk sebagai pelatih Man United pada musim depan. Pelatih asal Belanda itu akan menggantikan Ralf Rangnick, yang saat ini berstatus sebagai pelatih sementara tim utama Iblis Merah.

Baca Juga

Ten Hag diikat dengan durasi kontrak selama tiga tahun dengan opsi tambahan selama setahun. Ten Hag rencananya akan menyelesaikan tugasnya bersama Ajax Amsterdam hingga akhir musim ini, sebelum akhirnya merapat ke Stadion Old Trafford pada awal musim depan.

Tantangan besar pun sudah menunggu pelatih berusia 52 tahun itu dalam menangani Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan. Conte pun mengingatkan soal tantangan yang akan dihadapi Ten Hag, terutama terkait ekpektasi dan harapan terhadap Man United pada musim depan.

Terlebih, persaingan dan level kompetisi di Liga Primer Inggris dinilai begitu tinggi. Tekanan buat pelatih pun makin besar saat menukangi tim besar di Liga Primer Inggris.

''Level kompetisi di sini sangat tinggi. Tentunya, saat Anda berada di Manchester United dan itu adalah salah satu klub besar, tekanannya akan sangat besar. Tentu saja, Anda diharapkan sudah bisa bersaing meraih trofi dan menjadi juara. Hal itu tidak akan mudah karena tim-tim lain punya ambisi yang sama,'' kata Conte seperti dikutip Mirror, Jumat (22/4/2022).

Eks pelatih Chelsea itu pun mengambil contoh nasib Ole Gunnar Solskjaer di kursi pelatih Man United pada musim ini. Berhasil mengantarkan MU finis di peringkat kedua, Solskjaer akhirnya dipaksa mengakhiri kiprah bersama Iblis Merah pada pertengahan musim ini.

Padahal, pada awal musim ini, Man United telah mendatangkan sejumlah pemain bintang, mulai dari Raphael Varane, Jadon Sancho, hingga Cristiano Ronaldo. Namun, MU akhirnya dipastikan gagal meraih satu trofi pun pada musim ini. Bahkan, Iblis Merah masih kesulitan untuk bisa segara memastikan posisi di empat besar klasemen sementara.

''Hal itu menunjukkan menangani sebuah tim besar, terutama yang berasal dari Inggris, benar-benar tidak mudah. Untuk alasan ini, saya dapat katakan, Anda harus memperhatikan begitu banyak tim. Anda akan mengalami kesulitan untuk bisa tidur nyenyak,'' ujar pelatih yang menggantikan Nuno Espirito Santo di Spurs pada awal November 2021.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement