REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Untuk merayakan Hari Warisan Dunia yang jatuh pada 18 April, Perpustakaan Umum Raja Abdulaziz mengadakan pameran Alquran suci yang langka pada Kamis (21/4/2022) di Riyadh. Pameran ini menampilkan sejarah Islam dan budaya Arab yang kaya.
Di antara mereka yang hadir antara lain, pengawas umum perpustakaan Faisal bin Abdulrahman bin Muammar dan beberapa peneliti dan akademisi. Koleksinya terdiri dari 267 Alquran dan 20 eksemplar yang berharga.
Sebagian besar Alquran ditulis antara abad ke-10 dan ke-13 Hijriyah, yaitu dari abad ke-15 hingga ke-19. Dilansir di Arab News pada Kamis (21/4/2022), perpustakaan memiliki koleksi lain yang menggambarkan warisan Arab dan Islam, termasuk koin langka dan seni kaligrafi.
Sebuah Alquran yang sangat langka terdiri dari 30 lembar. Folio pertama dihiasi dengan motif tumbuhan yang indah menggunakan warna-warna cerah dan air emas.
Sisa halamannya sepenuhnya disepuh dan bingkai sampingnya berisi motif bunga berwarna dan disepuh dalam naskah Naskhi, diproduksi pada 1240 H atau 1824 M. Terdapat juga bagian dari koleksi adalah Alquran lengkap lainnya, dari Surah Al-Fatihah hingga Surah Al-Nas, yang ditulis di Makkah di seberang Ka'bah selama bulan Ramadhan 1025 H atau 1616 M.
Ditulis ulang oleh cendekiawan Mullah Ali Al-Qari yang meninggal pada tahun 1014 H atau 1605 M, Alquran ini menggunakan tinta hitam dengan bagian merah dan biru. Koleksi perpustakaan mengategorikan buku berdasarkan jenis tulisan kaligrafi, wilayah, tanggal salinan, atau cara menghiasnya.
Ada juga Alquran India dengan berbagai dekorasi bunga, serta sampel produksi China, Kashmir, dan Mamluk yang indah. Dalam hal naskah, jangkauannya meliputi Galilea (Kufic), Naskh, Thuluth, Timbuktu, dan Sudan Akhir. Ada juga tulisan khusus untuk Syam, Irak, Mesir, Yaman, dan dari daerah Najd dan Hijazi.
https://www.arabnews.com/node/2067441/saudi-arabia
Ikuti Whatsapp Channel Republika
