Kamis 21 Apr 2022 21:53 WIB

Perempuan Pengemudi Suroboyo Bus Kenakan Kebaya di Hari Kartini

Kegiatan peringatan Hari Kartini ini rutin diadakan sebab sosok Raden Ajeng Kartini.

Perempuan Pengemudi Suroboyo Bus Kenakan Kebaya di Hari Kartini (ilustrasi).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Perempuan Pengemudi Suroboyo Bus Kenakan Kebaya di Hari Kartini (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Perempuan pengemudi transportasi massal "Suroboyo Bus" di Kota Surabaya, Jawa Timur, mengenakan pakaian kebaya pada saat Hari Kartini yang diperingati setiap Tanggal 21 April.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Tundjung Iswandaru mengatakan pada peringatan Hari Kartini kali ini, para pegawai dishub hingga pengemudi dan petugas diSuroboyo Bus mengenakan pakaian kebaya dan batik. "Ini untuk mengapresiasi para Kartinimuda di Kota Pahlawan," ujarnya, Kamis (21/4/2022).

Baca Juga

Tundjung mengatakan kegiatan peringatan Hari Kartini ini rutin diadakan sebab sosok Raden Ajeng (RA) Kartini selalu menginspirasi para perempuan hebat di Kota Surabaya. Selain untuk menanamkan semangat perjuangan dan kesetaraan gender RA Kartini, kata dia, dishub juga memiliki pengemudi perempuan yang mengoperasikan Suroboyo Bus.

"Termasuk dalam transportasi di Kota Surabaya, perempuan juga terlibat dalam profesi penting yang tidak terpikirkan sebelumnya, yakni satu-satunya pengemudi perempuan Suroboyo Bus," kata Tundjung.

 

Sementara itu, perempuan pengemudi Suroboyo Bus Eka Hardianti Suteja menceritakan asal mula ia bergabung dengan Dishub Surabaya. Hal itu bermula saat dia mendapat tawaran bekerja pada Tahun 2020. "Saat itu yang menjadi fokus saya adalah anak, apapun pekerjaan saat itu akan saya lakukan," ujar Eka, sapaan lekatnya.

Menurut dia, berprofesi sebagai pengemudi bus adalah kali pertama yang dijalaninya. Selain menjadi tantangan tersendiri, dia juga bertanggung jawab atas keselamatan para penumpang bus. "Saya harus berhati-hati dan tetap fokus saat berkendara karena tantangan di jalan raya cukup banyak, mulai dari kemacetan dan ukuran kendaraan yang berbeda," kata dia.

Namun, dia tak memungkiri bila sang suami dan keluarga sangat terkejut saat dirinya memutuskan untuk mengambil profesi tersebut. Sebab, sangat jarang ditemui pengemudi bus yang perempuan di Kota Surabaya. "Karena sejak awal saya belum pernah mengemudi bus. Alhamdulillah, ketika saya bergabung langsung mendapat pelatihan dari pengemudi senior selama dua minggu," kata dia.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement