Kamis 21 Apr 2022 21:18 WIB

Guardiola Bertekad Ulangi Rekor Impresif Musim 2018/2019, Apa Saja?

Keberhasilan menorehkan rekor impresif ini pun masih begitu segar dalam ingatan.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pelatih kepala Manchester City Pep Guardiola memberi isyarat selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester City dan Brighton and Hove Albion di Stadion Etihad di Manchester, Inggris, Rabu, 20 April 2022.
Foto: AP/Dave Thompson
Pelatih kepala Manchester City Pep Guardiola memberi isyarat selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester City dan Brighton and Hove Albion di Stadion Etihad di Manchester, Inggris, Rabu, 20 April 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Persaingan perebutan gelar juara Liga Primer Inggris musim ini seolah mengulangi kembali sejarah yang tercipta pada musim 2018/2019. Manchester City dan Liverpool kembali menjadi pelakon utama dalam perebutan mahkota kasta tertinggi kompetisi sepak bola di Inggris tersebut. Sejarah pun mencatat, The Citizens mengakhiri Liga Primer Inggris musim 2018/2019 di puncak klasemen. 

Tim besutan Pep Guardiola itu unggul satu poin dari Liverpool, yang harus puas berada di peringkat kedua meski telah 97 poin dari 48 laga. Keberhasilan City mengungguli The Reds itu tidak terlepas dari keberhasilan menorehkan kemenangan beruntun di 14 laga pamungkas Liga Primer Inggris musim 2018/2019. 

Baca Juga

Keberhasilan menorehkan rekor impresif ini pun masih begitu segar dalam ingatan pelatih City, Pep Guardiola. Fokus dan konsistensi ini pula yang diharapkan Guardiola bisa diulangi anak-anak asuhnya di enam laga pamungkas Liga Primer Inggris musim ini. 

''Beberapa tahun lalu, kami pernah melakukannya. Kami menang di 14 laga secara beruntun untuk bisa meraih gelar juara. Kini, kami menghadapi situasi serupa,'' tutur Guardiola seperti dilansir BBC, Kamis (21/4/2022). 

Kendati begitu, pelatih asal Spanyol itu mengakui, ada faktor lain yang dapat mempengaruhi target The Citizens memetik kemenangan beruntun di enam laga pamungkas Liga Primer Inggris tersebut. Masih berpartisipasi di pentas Liga Champions, City dihadapkan dengan ancaman cedera dan kelelahan pemain. 

Berbeda pada musim 2018/2019 saat tersingkir di babak perempat final, City memang masih bertahan di Liga Champions pada musim ini. Juara bertahan Liga Primer Inggris itu akan menghadapi Real Madarid di babak empat besar Liga Champions.

Namun, mantan pelatih Barcelona itu menegaskan, anak-anak asuhnya tidak mau begitu saja pengorbanan dan perjuangan selama 11 bulan terakhir untuk bisa memimpin persaingan memperebutkan gelar juara Liga Primer Inggris. 

''Semua perjuangan itu akan ditentukan pada satu bulan terakhir. Kami akan melakukan apapun untuk bisa meraih hasil maksimal di laga-laga tersebut,'' ujar Guardiola. 

Di enam laga terakhir, City akan menghadapi Watford, Leeds United, Newcastle United, West Ham United, Aston Villa, dan satu laga tunda, kontra Wolverhampton Wanderers. Dari enam laga tersebut, Guardiola mengakui mewaspadai laga menghadapi Leeds United, West Ham United, dan Wolverhampton Wanderers. Pasalnya, di tiga laga tersebut, City akan melakoni laga tandang. Guardiola pun menegaskan, anak-anak asuhnya sudah sadar dan terbiasa dengan tekanan untuk bisa terus meraih kemenangan. 

''Kami tidak bisa membiarkan kehilangan satu poin pun. Kami akan tampil dengan tekanan ini, yaitu untuk bisa meraih kemenangan,'' kata eks pelatih Bayern Muenchen itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement