Kamis 21 Apr 2022 10:48 WIB

UMP Meneropong Kesejahteraan Petani Milenial

Perlu adanya regenerasi usia petani dan didukung teknologi 4.0.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Petani milenial merawat tanaman melon madu yang ditanam menggunakan metode irigasi tetes.
Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Petani milenial merawat tanaman melon madu yang ditanam menggunakan metode irigasi tetes.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Pertanian dan Perikanan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Banyumas Jawa Tengah menggelar acara seminar dan buka bersama  bertajuk Meneropong Kesejahteraan Petani Milenial di Aula A K Anshori Lt 3 Gedung Rektorat UMP.

Acara menghadirkan narasumber yang ahli di bidangnya. Mereka yakni alumni Fakultas Pertanian dan Perikanan UMP sekaligus Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara Totok Setya Winarna dan Duta Petani Milenial Kementrian Pertanian Republik Indonesia Graha Abadi Pasyaman.

Ketua panitia acara Judiono SP mengatakan kegiatan bertujuan untuk mendukung program Kementerian Pertanian RI.  "Kita ingin mendukung program yang sedang gencar gencarnya oleh Pak Menteri Pertanian Pak Yasin Limpo untuk penumbuhan petani milenial di seluruh Indonesia," ujarnya, Kamis (21/4/2022).

Menurutnya, pertumbuhan petani milenial di tiap kabupaten perlu adanya regenerasi usia dan didukung teknologi 4.0. Penumbuhan petani milenial yang meliputi Kabupaten Banyumas, Banjarnegara, Cilacap, Purbalingga, dan Jawa Tengah mengingat kondisi petani sekarang rata rata sudah berumur di atas 50 tahun.

"Jadi diperlukan regenerasi petani yang maju, mandiri, modern, dan didukung teknologi 4.0,” ungkapnya.

Ketua Ikatan Alumni Fakultas Pertanian dan Perikanan Gugum Gumilar SP mengatakan acara bertujuan untuk memberikan wawasan dan tantangan pertanian di masa depan.

"Dalam rangka pendekatan IKA FPP UMP terhadap para adik angkatan mahasiswa FPP dan petani di eks Karesidenan Banyumas untuk memberikan wawasan tantangan dan solusi pertanian di masa yang akan datang sehingga muncul kesiapan dalam berkompetisi untuk menuju ketahanan pangan yang berdaulat, sejahtera, dengan kretivitas dari hulu ke hilir," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, dengan adanya acara seminar dan buka puasa Fakultas Pertanian dan Pertenakan UMP semakin terkenal ke para petani dan dapat mencetak petani milenial yang kreatif.

"Fakultas Pertanian dan Pertenakan UMP semakin terpublikasikan ke para petani, mencetak kepribadian petani milenial yang kreatif dan produktif yang bisa saling berkolaborasi dengan petani konvensional guna tercapainya ketahanan pangan yang berdaulat dan sejahtera," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement