Kamis 21 Apr 2022 06:15 WIB

Mulia Bersama Alquran

Jika  ingin punya derajat yang tinggi, kuncinya teruslah berinteraksi dengan Alquran.

Tradisi muqabala atau membaca Alquran selama bulan Ramadhan di Tokat, Turki.
Foto: Anadolu Agency
Tradisi muqabala atau membaca Alquran selama bulan Ramadhan di Tokat, Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Hasan Yazid Al-Palimbangy

Siapapun dan apapun yang berhubungan dan berinteraksi dengan Alquran maka akan menjadi mulia dan mendapatkan derajat yang tinggi.

Al quran diturunkan melalui  perantara Malaikat Jibril. Maka Malaikat Jibril menjadi sayyidul malaikah (penguhulu para malaikat) dan menjadi malaikat yang paling mulia.

Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.  Maka Rasulullah  menjadi sayyidul ambiya' wal mursalin (pemimpin para nabi dan rasul) dan menjadi manusia yang paling mulia.

Alquran diturunkan pada bulan Ramadhan.  Maka Ramadhan menjadi sayyidussuhur (penghulu bulan) dan bulan yang paling mulia.

Alquran diturunkan pada malam Lailatul Qadar, maka malam Lailatul Qadar menjadi khairullayali (malam yang mulia) dan lebih baik dari seribu bulan.

Alquran diturunkan di kota Mekkah dan Madinah.  Maka kedua kota ini menjadi kota termulia di dunia.

Alquran diturunkan kepada umat Nabi Muhammad SAW. Maka umat Nabi Muhammad SAW  menjadi khairu ummah (umat terbaik) dari umat-umat yang lain.

Semakin tinggi perhatian kita terhadap Alquran, semakin tinggi keinginan Allah SWT  untuk memuliakan kita dengan Alquran.

عَن عُمَرَ بنِ الخَطٌاَبِ رَضَي اللٌهُ عَنهُ قَالَ: قَالَ رَسُولٌ اللٌهُ عَلَيهِ وَسَلٌمَ اِنَ اللٌهَ يَرفَعُ بِهذَ االكتَاِبِ اَقَوامًا وَيَضَعُ بِه اخَرِينَ (رواه مسلم)

Dari Umar RA  berkata bahwa Rasulullah SAW  bersabda, “Allah mengangkat derajat berapa kaum melalui kitab ini (Alquran) dan Dia merendahkan beberapa kaum lainnya melalui kitab ini pula.” (HR  Muslim)

Dalam hadits yang lain yang diriwayatkan oleh sahabat mulia Abdullah bin ‘Amr Al’ ‘Ash RA  digambarkan bagaimana mulianya orang-orang yang selalu membaca dan menghafalkan Alquran di akhirat kelak.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِى الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَتَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَأُ بِهَا .(رواه الترمذي وأبو داؤد)

Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr RA  dari Nabi SAW beliau bersabda: “Pada hari kiamat nanti akan dikatakan kepada para pembaca Alquran :  ”Bacalah dan naiklah sebagaimana engkau terus-menerus meningkatkan diri dalam membaca Alquran di dunia. Kedudukanmu di akhirat ini setinggi bacaan Alquranmu”. (HR  Tirmidzi dan Abu Daud) 

وعن عائشة رضي اللَّه عنها قالَتْ: قالَ رسولُ اللَّهِ ﷺ: الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ وَهُو ماهِرٌ بِهِ معَ السَّفَرةِ الكِرَامِ البَرَرَةِ، وَالَّذِي يقرَأُ القُرْآنَ ويَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُو عليهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْران متفقٌ عَلَيْهِ

Dari Ummul Mukminin Aisyah RA  berkata: Rasulullah SAW  bersabda: “Orang yang membaca Alquran dan ia mahir membacanya, maka ia akan bersama malaikat yang mulia dan juga baik. Sedangkan orang yang membaca Alquran namun masih terbata-bata,  maka ia akan memeroleh dua pahala.”  (HR Bukhari Muslim).

Subhanallah, berdasarkan hadits di atas dapat disimpulkan bahwa, jika kita ingin memiliki derajat yang tinggi kuncinya adalah teruslah berinteraksi dengan Alquran dengan cara membaca, menghafal, memahami/ mentadabbur dan mengamalkannya.Karena tingginya derajat seseorang baik di dunia maupun di akhirat kelak tergantung kesungguhannya berinteraksi dengan Alquran.

Wallahu a'lam bishshowaab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement