Rabu 20 Apr 2022 23:43 WIB

Polisi Siapkan Pengawalan Kendaraan Mudik di Jalan Lintas

Ada kelompok pembegal yang kerap beraksi di jalan lintas tersebut.

Polisi melakukan berpatroli pengamanan di jalan lintas mudik (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Mohammad Ayudha
Polisi melakukan berpatroli pengamanan di jalan lintas mudik (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, REJANG LEBONG -- Kepolisian Resor (Polres) Rejang Lebong, Bengkulu menyiapkan pengawalan kendaraan mudik Lebaran 2022 yang akan melewati Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau, Sumatera Selatan pada malam hari. Kapolres Rejang Lebong AKBP Tonny Kurniawan mengatakan, pengamanan di jalan penghubung provinsi untuk memberikan rasa aman, tenteram, dan nyamankepada pengendara yang melintas di jalur tersebut.

"Untuk memberikan rasa aman dan nyaman pengendara di jalan lintas ini, kita telah menyiapkan pengawalan yang dilakukan selama 1 x 24 jam baik oleh petugas Polsek Padang Ulak Tanding maupun Polsek Sindang Kelingi," kata dia di Mapolres Rejang Lebong, Rabu (20/4/2022).

Baca Juga

Selain menyiapkan pengawalan kendaraan, kata dia, pihaknya akan menggelar patroli rutin yang dilakukan polsek maupun polres setempat. "Kami mengimbau masyarakat yang akan melintas di Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau agar berhati-hati, apabila ada hal-hal yang mencurigakan segera menghubungi Polres Rejang Lebong di nomor 110 atau polsek terdekat," kata dia.

Kasat Reskrim Polres Rejang Lebong, AKP Sampson Sosa Hutapea menambahkan, saat ini timnya bersama petugas Polsek Padang Ulak Tanding (PUT) tengah mengejar kelompok perampok atau begal. Kelompok tersebut kerap beraksi di Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau dalam membegal kendaraan jenis roda dua dan empat dengan modus ranjau paku.

Pengejaran kelompok begal ini dilakukan setelah tertangkapnya Il alias Ham (24 tahun), warga Desa Simpang Beliti, Binduriang, yang merupakan pelaku begal dengan modus ranjau paku oleh petugas Polsek PUT pada Rabu (13/4/2022). Kasusnya masih terus dikembangkan mengingat pelaku ini memiliki kelompok beranggotakan enam orang.

Il mengaku dalam menjalankan aksinya tidak pernah sendiri atau dua hingga enam orang. Mereka kebanyakan beraksi mulai pukul 22.00 WIB hingga menjelang subuh dengan sasaran mobil pribadi atau travel.

Ranjau paku yang ditebar kelompok ini terbuat dari kawat payung yang dipasang di sandal jepit. Biasanya ranjau ini ditebar di depan mobil sasaran dan setelah ban mobil gembos mereka datang melakukan aksi perampokan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement