REPUBLIKA.CO.ID, NEWCASTLE -- Gelandang Newcastle United, Jonjo Shelvey berbicara tentang ambisi klubnya. Belakangan Newcastle dalam sorotan.
Terutama sejak klub tersebut berganti kepemilikan. Kini the Magpies dimiliki oleh konsorsium yang dipimpin oleh PIF (dana investasi publik) Arab Saudi. Manajemen langsung bermanuver.
Pada bursa transfer Januari 2022, Newcastle sibuk berbelanja. Mereka mengeluarkan dana lebih dari 90 juta poundsterling. Hasilnya terasa.
Perlahan tapi pasti, the Magpies menjauh dari zona degradasi. Sebelumnya mereka tak bisa meraih kemenangan dalam 14 pertandingan awal di Liga Primer Inggris musim ini. Kini renteran hasil positif terus didapatkan Shelvey dan rekan-rekan.
"Klub ini akan menjadi sangat besar. Saya berbicara tentang PSG dan Man City. Newcastle bisa naik ke level top. Itu akan memakan waktu, kami hanya perlu bersabar. Yang saya inginkan hanyalah menjadi bagian dari proses tersebut," kata pesepakbola 30 tahun ini, dikutip dari football365.com, Rabu (20/4).
Ia mengaku nyaman berada di Newcastle. Biasanya dalam tiga tahun, ia pindah ke tempat lain. Tapi kali ini berbeda.
Shelvey juga suka bekerja sama dengan pelatih Eddie Howe. Ia terkesan melihat cara sang arsitek mendekati mereka. Menurutnya, Howe benar-benar ingin mengenal para pemain the Magpies dengan baik.
"Saya belum pernah memiliki pelatih seperti ini sebelumnya. Hal pertama yang dia lakukan adalah memberikan selembar kertas kepada semua orang untuk menuliskan nama istri dan anak-anak mereka, ditambah semua hari ulang tahun kami. Dia ingin tahu segalanya tentang kami," ujar eks penggawa Liverpool dan Swansea City itu.
Beberapa jam lagi, Newcastle melanjutkan petualangan di Liga Primer Inggris. The Magpies akan meladeni ketangguhan Crystal Palace di St James Park, Kamis (21/4) dini hari WIB.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
