Rabu 20 Apr 2022 10:40 WIB

PPKM Turun Level, Wali Kota Yogyakarta : Harus Diimbangi Prokes

Pengawasan prokes dilakukan di tempat-tempat yang berpotensi terjadi kerumunan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti.
Foto: Humas Pemkot Yogyakarta
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di DIY turun menjadi level 2. Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan, turunnya level PPKM ini harus diimbangi dengan pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

Pihaknya akan melakukan pengawasan terkait dengan prokes, terutama di tempat-tempat yang berpotensi terjadinya kerumunan. Seperti destinasi wisata, khususnya di kawasan Malioboro.

"Jangan lupa prokes lebih dijaga, jangan terlalu ketat (berkerumun), pakai masker jangan lupa dan tempat-tempat cuci tangan di Malioboro kalau saya datang ke satu toko mana wastafelnya. Turunnya level ini akan kami imbangi dengan prosedur pelaksanaan-pelaksanaan prokes," kata Haryadi di kompleks Balai Kota Yogyakarta.

Haryadi berharap agar masyarakat tidak mengabaikan prokes. Meskipun saat ini penambahan kasus positif Covid-19 harian di DIY, termasuk di Kota Yogyakarta menunjukkan penurunan yang signifikan.

"Turunnya level ini juga mengakibatkan kami berada di posisi yang harus bekerja keras," ujar Haryadi.

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta, katanya, tetap menyiapkan ambulance dan pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). Termasuk menyiapkan layanan vaksinasi booster atau dosis ketiga di Malioboro yang direncanakan pada H-7 Lebaran.

Layanan vaksinasi booster ini disediakan mengingat ketentuan bagi pelaku perjalanan mudik diharuskan untuk mendapatkan booster. Dengan begitu, nantinya disiapkan satu mobil vaksin di Malioboro menjelang Lebaran.

"Saya siapkan nanti H-7 mobil vaksin, saya parkir di Malioboro. Vaksinasi booster terus kami galakkan, yang belum divaksin ayo booster," jelasnya.

Haryadi juga memperkirakan akan banyak wisatawan yang akan masuk ke Kota Yogyakarta selama libur Lebaran, terutama ke Malioboro. Pihaknya pun melakukan berbagai antisipasi, termasuk meminta seluruh warga dan wisatawan untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan (prokes).

"Kalau terlalu ketat (tidak ada jarak), akan kami terus lakukan imbauan pakai pengeras suara," tambah Haryadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement