Sabtu 14 Aug 2010 00:02 WIB

Tekor Sepulang Mudik? Atasi dengan Perencanaan Keuangan Berikut Ini

Rep: Mg2/ Red: Siwi Tri Puji B

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA—Sudah menjadi tradisi, banyak Muslimin yang melakukan mudik ke kampung halaman untuk merayakan Lebaran. Biasanya, mudik lebaran membutuhkan biaya yang tidak sedikit, karena banyak hal yang harus dipenuhi dari mulai transportasi sampai pada hal kecil sekali pun.  Itu kadang kala membuat anggaran mudik menjadi tidak terkontrol dan uang di rekening nyaris hampir habis.

Menurut Mike Rini Sutikno, Konsultan perencanaan keuangan dan penulis buku Smart Money Games-35 Tip Menjadi Keluarga Sejahtera, hal itu tidak perlu terjadi. “Jangan sampai menjadi pemudik yang ketika pergi bagaikan raja dan pulang dengan nestapa,” ungkapnya.

Mike menuturkan,  para pemudik harus memiliki kesadaran tinggi bahwa setelah mudik ada kehidupan lagi yang membutuhkan biaya tak kalah besar.

Untuk itu, Mike memberikan tips agar pemudik tidak kebablasan menggunakan anggaran baik dari Tunjangan Hari Raya (THR) atau gaji bulanan karena banyak hal yang tidak terduga.

“Kita harus memiliki dapur mudik,” ungkap Mike. Dapur tersebut, terangnya, untuk mengetahui seberapa besar dana yang dibutuhkan supaya bisa disesuaikan dengan dana yang tersedia.

Pertama, dapur anggaran transportasi pulang balik; anggaran ini bergantung pada alat transportasi apa yang dipilih, misalnya menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Selain itu, tak hanya perjalanan mudik kebutuhan transportasi saja yang harus diperhatikan tetapi transportasi selama di kampung juga harus diperhatikan.

Kedua,  anggaran konsumsi untuk keperluan makan selama mudik. Kalau kita menggunakan kendaraan pribadi biasanya membutuhkan lebih banyak anggaran konsumsi dibandingkan menggunakan fasilitas umum. Karena biasanya konsumsi ditanggung oleh kendaraan umum. Meski begitu, ungkap Mike, anggaran untuk konsumsi harus diminimalisasi.  

Ketiga, anggaran rekreasi, kalau waktu mudik sekaligus digunakan juga untuk rekreasi, anggarkanlah biaya khusus untuk rekreasi. Hati-hati anggaran rekreasi ini mudah sekali membengkak, sebab ketika bersenang-senang orang cenderung boros. Perhitungkan juga kemungkinan tidak akan cuma mengajak keluarga jalan-jalan, orang tua atau saudara lain mungkin juga ikut.

Keempat, anggaran penginapan. Buat sebagian orang mudik tidak afdol jika tidak sekalian menginap di rumah orang tua atau saudara dekat di sana . Namun jika kondisi tidak memungkinkan karena tidak tersedianya kamar untuk menginap, maka hotel, losmen atau tempat penginapan lain bisa dipilih. Dengan demikian anggaran penginapan perlu juga diperhatikan.

Kelima, biaya tak terduga, sediakan minimal 10 persen dari total anggaran mudik untuk berjaga-jaga. Hal ini penting karena sering kali ketika mudik akan banyak mengeluarkan uang untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang tidak di duga sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement