Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhtar Arifin

Sabarlah, Nak! Kita dipenjara hanya Sebentar

Agama | Wednesday, 20 Apr 2022, 05:46 WIB
Sumber Gambar Ilustrasi: id.depositphotos.com

Pada bulan Ramadhan ini kaum muslimin sedang menjalankan ibadah puasa. Sebagian di antara kita merasa berat ketika berpuasa. Terlebih lagi anak-anak yang sudah mulai baligh dan sebelumnya belum terbiasa berpuasa, akan merasakan keletihan dan kepayahan. Begitu waktu menjelang Dhuhur tiba, perut sudah mulai melilit.

Salah satu di antara jalan untuk menyabarkan diri dan anak-anak ketika berpuasa adalah dengan mengingatkan tentang kedudukan dunia bagi seorang mukmin. Orang yang yang beriman sedang dipenjara di dunia dengan berbagai pembatasan dalam bersikap, berbuat, berkata dan bertingkah laku. Akan tetapi aturan-aturan dan beban-beban ibadah hanya berlaku di dunia saja. Masa hidup di dunia hanyalah sebentar dibandingkan dengan masa perjalanan setelah meninggal. Sedangkan setelah masuk alam kubur, sudah dibebaskan dari tugas-tugas yang selama ini dibebankan di dunia. Nabi – shallallahu ‘alaihi wasallam – bersabda:

الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ وَجَنَّةُ اْلكَافِرِ

Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir. (HR. Muslim).

Salah satu bentuk pemenjaraan seorang mukmin adalah dengan adanya syariat puasa di bulan ramadhan. Hal itu sebagaimana dikatakan oleh Abdul Aziz bin Umair – rahimahullah - :

الصِّيَامُ سِجْنُ الْمُؤْمِنِ عَنِ الدُّنْيَا.

Puasa adalah penjara bagi orang mukmin dari dunia. (Shifatush Shafwah, II/387).

Ketika seseorang berpuasa, maka ia menahan diri dari makan, minum dan apa yang disukai oleh syahwatnya. Penahanan diri ini hanya berlaku selama seseorang hidup di dunia. Sedangkan ketika seseorang telah masuk alam barzakh, maka yang ada adalah nikmat kubur bagi orang-orang yang baik. Setelah masuk syurga, maka segala kenikmatan diberikan sesudah melalui pintu Ar-Rayyan.

Melalui jalan penguatan dari sisi ruhiyah ini, dengan izin Allah seseorang akan menjadi lebih bersabar menghadapi beratnya tugas ibadah di dunia ini. Semoga Alah memberikan kita istiqamah untuk dapat meneruskan ketaatan kepada-Nya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image