Selasa 19 Apr 2022 09:50 WIB

STEI SEBI Teken MoU dengan Bank Permata Syariah

Kerja sama ini untuk mendukung pengembangan ekosistem perwakafan di Indonesia.

Direktur PT Bank Permata Syariah Herwin Bustaman memberikan kata sambutan seusai penandatanganan  MoU antara  STEI SEBI dan  Bank Permata Syariah di kamus STEI SEBI  Depok, Ahad (17/4).
Foto: Dok STEI SEBI
Direktur PT Bank Permata Syariah Herwin Bustaman memberikan kata sambutan seusai penandatanganan MoU antara STEI SEBI dan Bank Permata Syariah di kamus STEI SEBI Depok, Ahad (17/4).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI)  SEBI Depok meneken kerja sama (MoU) dengan PT Bank Permata Syariah. Kerja sama itu ditandatangani oleh  Herwin Bustaman selaku  direktur PT Bank Permata Syariah dan Ketua STEI SEBI Sigit Pramono di kampus STEI SEBI Depok, Ahad (17/4).

Adapun beberapa poin yang disepakati dalam MoU antara STEI SEBI dan Bank Permata Syariah adalah terkait digitalisasi transaksi perbankan, produk dan layanan perbankan, serta terkait pendidikan dan sosial kemasyarakatan. Penandatangan tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih bagi kedua belah pihak.

“Selain itu juga harapannya menjadi kolaborasi yang baik untuk mendukung pengembangan ekosistem perwakafan di Indonesia guna mewujudkan masyarakat yang sejahtera,” kata Ketua STEI SEBI Sigit Pramono PhD dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Dalam sambutannya,  Direktur PT Bank Permata Syariah Herwin Bustaman menyampaikan lima  poin yang terkait dengan pengaruh wakaf terhadap negara, dengan berkaca pada pengalaman gerakan wakaf di Singapura. Pertama,  pengaruh dari sebuah wakaf justru membantu pembangunan yang tidak lagi menggunakan dana APBN tapi, justru menggunakan dana dari masyarakat untuk mendirikan fasilitas publik yang besar dengan hampir 12 persen dari total revenue datangnya dari wakaf.

“Dengan ini ada manfaat yang bisa didapatkan dalam upaya menerapkan wakaf produktif di Indonesia. Pendapatan yang bisa diperoleh dari wakaf, maka pemerintah tidak perlu lagi berutang dan bisa berinvestasi kepada masyarakat,” kata Herwin Bustaman.

Ia menambahkan, imbas yang kedua didapatkan oleh negara adalah utang negara bisa berkurang dan suku bunga bisa menurun. Kemudian pengaruh yang ketiga adalah memulihkan pendistribusian pendapatan dari yang kaya disalurkan kepada yang umum.

Keempat tentunya adalah memberantas kemiskinan, dan yang kelima diambil contoh dari penggalangan dana di Singapura yang sedang digalakkan gerakan pembiayaan murah bagi mikro esensial di Singapura. “Jadi dalam tahap yang kelima ini harapannya untuk meningkatkan kemajuan ekonomi masyarakat Indonesia,” ujarnya. 

Oleh karena itu, kata Herwin, yang diharapkan dari kerja sama STEI SEBI-Bank Permata Syariah  adalah langkah kecil sebagai “Al-Azhar” nya Indonesia dan bisa menjadi ladang pahala yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat Indonesia. Seperti diketahui, Az-Azhar University di Mesir dibangun dengan dana wakaf. Universitas Islam tertua di Indonesia memberikan  beasiswa kepada mahasiswa dari seluruh dunia untuk menuntut ilmu di kampus tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement