Selasa 19 Apr 2022 00:17 WIB

Dua Warga Palestina Terluka Dalam Serangan di Tepi Barat

Serangan ini merupakan insiden terbaru dalam gelombang kekerasan Israel-Palestina.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Tentara Israel menjaga bagian penghalang pemisah Israel, di desa Nilin, Tepi Barat, barat Ramallah, Minggu, 7 November 2021. Dua pria Palestina terluka parah oleh pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki pada Senin, seorang warga Palestina. Kementerian Kesehatan mengatakan, insiden terbaru dalam gelombang kekerasan Israel-Palestina selama bulan suci Ramadhan.
Foto: AP Photo/Nasser Nasser
Tentara Israel menjaga bagian penghalang pemisah Israel, di desa Nilin, Tepi Barat, barat Ramallah, Minggu, 7 November 2021. Dua pria Palestina terluka parah oleh pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki pada Senin, seorang warga Palestina. Kementerian Kesehatan mengatakan, insiden terbaru dalam gelombang kekerasan Israel-Palestina selama bulan suci Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Dua pria Palestina terluka parah oleh pasukan Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat pada Senin (18/4/2022). Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, serangan tersebut merupakan insiden terbaru dalam gelombang kekerasan Israel-Palestina.

Militer Israel sedang melakukan serangan penangkapan di desa Yamun, wilayah barat Jenin, di Tepi Barat utara. Puluhan warga Palestina mulai melemparkan batu dan bahan peledak ke tentara, yang kemudian dibalas dengan tembakan.

Baca Juga

“Para prajurit menanggapi dengan peluru tajam ke arah warga Palestina yang melemparkan alat peledak," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.

Militer mengatakan, mereka telah menangkap 11 warga Palestina dalam penggerebekan di Tepi Barat pada Senin malam. Israel telah mengirim pasukan ke kota-kota dan desa-desa Palestina untuk mencari tersangka atau kaki tangan, yang dengan dua serangan mematikan terhadap Israel dalam beberapa pekan terakhir.  Awal bulan ini, seorang pria bersenjata Palestina melepaskan tembakan ke bar di Tel Aviv, yang menewaskan tiga orang.

Pelaku sempat melarikan diri dari tempat kejadian. Dia kemudian tewas dalam baku tembak dengan polisi setelah perburuan ekstensif.

Serangan di Tel Aviv, serta tiga serangan lainnya di Israel dalam beberapa pekan terakhir, telah menewaskan 14 orang. Ini merupakan pertumpahan darah paling mematikan terhadap warga Israel dalam beberapa tahun. Menurut hitungan Associated Press, setidaknya 25 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel dalam beberapa pekan terakhir. 

Wilayah Jenin dianggap sebagai kubu militan Palestina.  Pasukan Israel sering mendapat kecaman ketika beroperasi di daerah tersebut.  Bahkan Otoritas Palestina, yang mengelola sebagian Tepi Barat dan berkoordinasi dengan Israel dalam masalah keamanan, hanya memiliki sedikit kendali.

Ketegangan meningkat di seluruh wilayah Palestina sejak pasukan Israel menyerbu halaman Masjid Al-Aqsa pada Jumat (15/4/2022). Bentrokan ini melukai ratusan orang.

Kemudian pada Ahad (17/4/2022) lebih dari 700 pemukim Israel memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa di bawah perlindungan polisi yang ketat untuk merayakan liburan Paskah Yahudi selama seminggu, yang dimulai pada Jumat. Hal ini memicu bentrokan yang menyebabkan 17 warga Palestina terluka.

Di dalam kompleks Al-Aqsa, terdapat masjid yang menjadi situs tersuci ketiga dalam Islam. Sementara itu, di kompleks tersebut juga terdapat tempat paling suci bagi orang Yahudi, yang disebut sebagai Temple Mount.  

Tahun ini hari raya umat Islam, Kristen, dan Yahudi saling bersinggungan. Umat Islam menjalankan puasa Ramadhan. Sementara umat Yahudi dan Kristen merayakan Paskah. Masing-masing jamaah berbondong-bondong hadir di situs suci mereka untuk beribadah, setelah pembatasan Covid-19 dicabut.

“Apa yang terjadi di Masjid Al-Aqsa adalah eskalasi yang berbahaya, akibatnya ditanggung oleh pemerintah Israel saja,” kata juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rdeneh. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement