Selasa 19 Apr 2022 00:26 WIB

Pemerintah Optimistis Mudik Lebaran Berjalan Lancar

Jokowi mengajak masyarakat untuk menghindari puncak arus mudik pada 28-30 April 2022.

Rep: Nawir Arsyad Akbar, Dessy Suciati Saputri/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin optimistis penyelenggaraan mudik lebaran 2022 kali ini akan berjalan lancar dan tak menyebabkan terjadinya kenaikan kasus Covid-19 di masyarakat.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Ilustrasi. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin optimistis penyelenggaraan mudik lebaran 2022 kali ini akan berjalan lancar dan tak menyebabkan terjadinya kenaikan kasus Covid-19 di masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin optimistis penyelenggaraan mudik lebaran 2022 kali ini akan berjalan lancar dan tak menyebabkan terjadinya kenaikan kasus Covid-19 di masyarakat. Sebab, berdasarkan hasil serosurvei, sebanyak 99,2 persen masyarakat Indonesia saat ini sudah memiliki antibodi Covid-19.

“Itu yang menyebabkan kenapa kami percaya pemerintah bahwa insyaallah Ramadan kali ini, mudik kali ini bisa berjalan dengan lancar tanpa membawa dampak negatif kepada masyarakat kita,” ujar Menkes Budi saat keterangan pers terkait hasil rapat terbatas evaluasi PPKM di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (18/4/2022).

Baca Juga

Selain banyaknya masyarakat yang telah memiliki antibodi Covid-19, kadar antibodi yang dimiliki masyarakat pun juga tinggi. Dari hasil serosurvei yang dilakukan, kadar antibodi masyarakat tercatat menyentuh angka 7.000-8.000.

Hal itu akan membantu masyarakat untuk mengurangi risiko masuk rumah sakit saat terpapar virus Covid-19. Namun, menkes meminta masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatiannya, mengingat masih ada potensi penularan virus dan masih tingginya kasus di beberapa negara tetangga seperti Cina dan juga Hong Kong.

“Kenapa? Karena tetap banyak yang kita belum ketahui dari virus ini dan beberapa negara tetangga negara besar seperti Cina, Hong Kong itu kasusnya masih naik tinggi. Kalau kita kasus hariannya 600, Korea Selatan itu masih ratusan ribu,” jelasnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, pemerintah memperbolehkan anak di bawah 18 tahun untuk melaksanakan mudik tanpa vaksinasi dosis ketiga atau booster dan tes Covid-19. "Anak-anak (di bawah) 18 tahun boleh bepergian yang sudah disuntik dua kali tanpa dites antigen atau PCR," ujar Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (18/4/2022).

Berdasarkan survei dari pemerintah, sebanyak 80 juta orang diprediksi akan melakukan mudik. Dari Jabodetabek, sebanyak 14 juta orang akan melakukan mudik pada Idul Fitri dan Jawa Tengah menjadi tujuan utama dari mayoritas pemudik.

"Jadi kira-kita kita paham apa yang terjadi dan kemacetan akan jadi hal yang luar biasa," ujar Airlangga.

Baca juga: Mendagri Terbitkan Surat Edaran Pemberian THR dan Gaji Ke-13 

Kemacetan parah

Terkait kemacetan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, pemerintah memprediksi akan terjadi kemacetan parah saat perjalanan mudik lebaran tahun ini. Berdasarkan survei dari Kementerian Perhubungan, akan terdapat 23 juta mobil dan 17 juta sepeda motor yang akan digunakan oleh para pemudik nanti.

“Ini adalah jumlah yang sangat besar dan diperkirakan akan terjadi kemacetan parah,” kata Jokowi saat memberikan keterangan pers terkait imbauan mudik lebaran di Istana Merdeka, Jakarta yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (18/4/2022).

Karena itu, pemerintah telah menyiapkan antisipasi guna mencegah terjadinya kemacetan parah. Pemerintah, lanjut dia, telah menyiapkan rekayasa lalu lintas melalui aturan ganjil genap, pemberlakuan satu arah atau one way, dan larangan truk masuk jalan tol.

Baca juga: 16 Jurnalis Palestina Ditangkap Polisi Israel

Jokowi juga mengajak masyarakat untuk menghindari puncak arus mudik pada 28-30 April 2022 mendatang. “Untuk itu, saya mengajak masyarakat untuk mudik lebih awal. Tentu saja menyesuaikan dengan jadwal libur dari tempat bekerja,” ujar Jokowi.

Jokowi juga mengingatkan masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, utamanya memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Airlangga juga menyampaikan, masyarakat diperbolehkan untuk menggelar halalbihalal di kediamannya dengantetap menerapkan protokol kesehatan selama pelaksanaannya. "Jadi sudah bisa langsung dan Alhamdulillah dengan situasi ini kita diizinkan juga untuk sholat Tarawih, maupun sholat saat Idul Fitri. Tentu kita harus menjaga prokes dan sudah dibolehkan halalbihalal, tetap harus menjaga prokes," ujar Airlangga.

photo
Syarat mudik aman di masa Pandemi Covid-19. - (Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement