Senin 18 Apr 2022 18:53 WIB

Ganjar Minta Dishub Antisipasi Potensi Kemacetan di Flyover Ganefo

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo minta dishub antisipasi potensi kemacetan di Ganefo.

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah pekerja melaksanakan proses pengerjaan fisik pembangunan flyover Ganefo, di Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Selasa (20/4). Gubernur Jateng Ganjar Pranowo minta dishub antisipasi potensi kemacetan di Ganefo.
Foto: Istimewa
Sejumlah pekerja melaksanakan proses pengerjaan fisik pembangunan flyover Ganefo, di Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Selasa (20/4). Gubernur Jateng Ganjar Pranowo minta dishub antisipasi potensi kemacetan di Ganefo.

REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK — Instansi terkait diminta menyiapkan skenario rekayasa lalu lintas guna mengantisipasi gangguan kelancaran lalu lintas di titik pembangunan Flyover atau lintas atas Ganefo, di Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak.

Antisipasi ini penting dilakukan sebagai langkah mitigasi terhadap besarnya potensi kemacetan akibat proyek di ruas jalan utama penghubung Kota Semarang dengan Kabupaten Grobogan tersebut.

Baca Juga

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkapkan, hari ini telah melakukan pengecekan jalur Semarang- Grobogan dan melihat langsung potensi simpul kemacetan di simpang Pasar Mranggen dan Flyover Ganefo.

Di depan pasar Mranggen, jelasnya, arus lalu lintas tampak ramai lancar. Kendati begitu di simpang pasar tersebut jamak terjadi ketersendatan karena adanya pasar tumpah yang menempati hingga sebagian badan jalan.

Bersama-sama dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, Hanung Triyanto dan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro, gubernur melanjutkan peninjauan di proyek pembangunan Flyover Ganefo.

Menurut Ganjar, potensi kemacetan yang cukup besar ada di titik pengerjaan Flyover Ganefo tersebut. “Karena proyek tersebut ditargetkan baru rampung bulan Agustus 2022 mendatang, Sementara mudik Lebaran sudah semakin dekat,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement