Senin 18 Apr 2022 18:22 WIB

Jelang Lebaran, Pemprov DIY: Ketersediaan Pangan Cukup

Pemprov DIY mengatakan ketersediaan pangan cukup untuk lebaran.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Bilal Ramadhan
Anggota Polda DIY melakukan pengecekan harga dan persediaan Sembako di Sleman, Yogyakarta. Pemprov DIY mengatakan ketersediaan pangan cukup untuk lebaran.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Anggota Polda DIY melakukan pengecekan harga dan persediaan Sembako di Sleman, Yogyakarta. Pemprov DIY mengatakan ketersediaan pangan cukup untuk lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY menyebut ketersediaan bahan pangan masih mencukupi menjelang Lebaran 2022. Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan DIY, Tri Saktiyana mengatakan, ketersediaan bahan pangan seperti beras, telur, tepung terigu dan gula pasir masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Tidak hanya itu, ketersediaan minyak goreng juga dikatakan masih mencukupi. Terutama minyak goreng kemasan di toko-toko ritel di DIY masih menyediakan minyak goreng yang cukup untuk masyarakat menjelang Lebaran ini.

Baca Juga

Ketercukupan ketersediaan bahan pangan ini di DIY berdasarkan pemantauan yang dilakukan di beberapa toko ritel di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman. Pemantauan, kat Tri, dilakukan bersama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID DIY).

"Berbagai merek minyak goreng tersedia melimpah di kedua grosir tersebut, serta berbagai brand beras juga tersedia. Meskipun terdapat pula brand beras dari wilayah tetangga dengan harga relatif terjangkau," kata Tri, Senin (18/4/2022).

Tri menuturkan, harga beras premium berada di kisaran Rp 61 ribu sampai Rp 64 ribu per lima kilogram. Untuk harga gula pasir rata-rata Rp 14 ribu dan tepung terigu kemasan rata-rata Rp Rp 11 ribu sampai 12 ribu.

"Minyak goreng kemasan merk Frais Rp 23.900 dan merk Hemart Rp 25.950 per liter," ujarnya.

Anggota TPID DIY dari BI DIY, Andi Palupi mengatakan, inflasi menjelang Ramadhan maupun Lebaran mengalami peningkatan secara tahunan. Hal ini dikarenakan konsumsi masyarakat yang juga meningkat.

Menurutnya, konsumsi masyarakat DIY saat ini sudah mulai membaik, terutama di 2022. Membaiknya konsumsi masyarakat dinilainya dapat dilihat dari konsumsi dan harga bahan pokok yang stabil.

"Namun, diprediksi (inflasi DIY) tidak setinggi pada tahun sebelum pandemi yaitu sebelum tahun 2019," kata Andi.

Untuk itu, masyarakat pun diimbau agar belanja sesuai dengan kebutuhan. Dengan begitu, tidak terjadi kepanikan dengan persiapan pemenuhan selama Ramadhan dan menghadapi Lebaran 2022.

TPID DIY mengaku akan terus melakukan pemantauan untuk menjaga ketersediaan dan harga bahan pokok tetap terkendali. Pengawasan akan dilanjutkan di tiga kabupaten lainnya yakni Kabupaten Bantul, Gunungkidul dan Kulon Progo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement