Selasa 19 Apr 2022 00:14 WIB

India Tuding Laporan WHO Soal 4 Juta Kematian Akibat Covid-19 ‘Salah’

Angka itu diklaim 8 kali lebih banyak dari jumlah kematian resmi di bawah 0,5 juta

Rep: Santi Sopia/ Red: Gita Amanda
Seorang anggota keluarga yang mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) melakukan upacara terakhir di tempat kremasi untuk korban COVID-19 di New Delhi, India, 10 Mei 2021. (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/IDREES MOHAMMED
Seorang anggota keluarga yang mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) melakukan upacara terakhir di tempat kremasi untuk korban COVID-19 di New Delhi, India, 10 Mei 2021. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pemerintah India menuding laporan WHO tentang empat juta kematian di negara tersebut, telah menggunakan metodologi yang salah. Angka itu diklaim delapan kali lebih banyak dari jumlah kematian resmi di bawah 0,5 juta.

Sebelumnya pemerintah India dilaporkan telah menunda rilis laporan WHO selama berbulan-bulan. Sekarang, pemerintah telah mengeluarkan klarifikasi tentang masalah ini, dan menyebut bahwa metodologi WHO adalah cacat.

Baca Juga

Menurut New York Times, laporan WHO mematok angka kematian global akibat Covid-19 pada 15 juta, dengan seperempat lebih dari kematian itu berasal dari India saja. Pada dasarnya, setiap satu dari empat kematian akibat Covid-19 di seluruh dunia berada di luar India, menurut laporan WHO.

Sekarang, India menyebutkan bahwa laporan WHO menggunakan metodologi yang salah, termasuk akibat data yang belum diverifikasi dari 18 negara bagian India.

Keberatan utama India terhadap laporan WHO berpusat di sekitar pemodelan statistik yang digunakan untuk sampai pada kesimpulan, sikap pemerintah tentang model yang diadopsi untuk negara-negara Tingkat II, seperti India mungkin tidak akurat. Hal ini karena digunakan untuk memproyeksikan kematian Covid di negara-negara seperti Tunisia, dengan populasi 11 juta, yang mana lebih rendah dari populasi di beberapa kota di India.

“Model ini memberikan dua set perkiraan kematian berlebih yang sangat berbeda saat menggunakan data dari negara-negara Tingkat I dan saat menggunakan data yang tidak diverifikasi dari 18 Negara Bagian India. Variasi yang begitu luas dalam perkiraan menimbulkan kekhawatiran tentang validitas dan akurasi dari latihan pemodelan semacam itu,” kata pemerintah dalam pernyataan resminya, seperti dilansir dari Business Insider, Senin (18/4/2022).

India telah menegaskan bahwa jika modelnya akurat dan dapat diandalkan, itu harus diautentikasi dengan menjalankannya untuk semua negara Tingkat I. Lalu hasil dari studi tersebut dapat dibagikan dengan semua Negara Anggota.

Kementerian kesehatan juga menyinggung laporan NYT, dengan mengungkapkan keterkejutan bahwa laporan itu berbicara tentang kematian akibat Covid-19 yang berlebihan hanya di India dan tidak ada negara lain. The Times kala itu melaporkan tidak dapat mempelajari perkiraan untuk negara lain.

Jika angka WHO dari empat juta kematian Covid di India mendekati kenyataan, itu berarti penghitungan dunia, delapan kali lebih tinggi dari jumlah resmi pemerintah India, di bawah 0,5 juta kematian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement