Senin 18 Apr 2022 16:45 WIB

Ralf Rangnick Kesal Sekaligus Heran dengan Rapuhnya Pertahanan MU

Rangnick tampak sudah habis kesabaran.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pemain Manchester United Paul Pogba menyeka darah dari wajahnya selama pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Manchester United dan Norwich City di stadion Old Trafford di Manchester, Inggris, Sabtu (16/4/2022).
Foto: AP Photo/Jon Super
Pemain Manchester United Paul Pogba menyeka darah dari wajahnya selama pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Manchester United dan Norwich City di stadion Old Trafford di Manchester, Inggris, Sabtu (16/4/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Manajer interim Ralf Rangnick kehilangan kesabarannya pada pemain Manchester united. Dia mengakui tidak seharusnya tim kebobolan seperti yang terjadi pada Manchester United pada laga kontra Norwich pada Sabtu (16/4/2022) lalu. 

Cristiano Ronaldo mencetak hattrick dan menyelamatkan Manchester United. Namun apa yang dilakukan Ronaldo tercoreng dengan kebobolan dua gol dari tim yang ada di dasar klasemen ini. 

Baca Juga

Norwich berhasil membuat peluang dan mencetak lebih dari satu gol di laga tandang untuk ketiga kalinya di musim ini. Gol dari Kieran Dowell dinilai Rangnick merupakan gol yang tidak seharusnya menjebol gawangnya.

"Jika kamu melihat dua kebobolan dari laga ini, apalagi gol pertama, ketika bola sudah ada di sisi garis tapi kami tidak cukup berjuang. Secepatnya ketika ada kontak badan kita harus lebih berjuang dan agresif, tapi kami tidak melakukannya," kata Rangnick dilansir dari laman Sky Sports, Senin (18/4/2022).

"Bagi saya gol itu terlalu mudah dan itulah mengapa mungkin hanya kami yang kebobolan seperti ini di Liga Premier," kata Rangnick. 

Menurut dia, tim seharusnya bisa bertahan dengan cara yang lebih pintar dan tidak membuat tim lawan memanfaatkan momen untuk mencetak gol. Dia menyebut Norwich bahkan bisa saja mencetak lebih dari satu gol di babak pertama jika Ronaldo tidak mencetak gol cepat di menit ke-7.

"Itulah kenapa saya tidak terlalu senang dengan penampilan kami ketika kami tidak menguasai penguasaan bola," kata Rangnick.

Skor sempat menjadi 2-2 di menit 52 ketika Teemu Pukki mencetak gol. Namun tendangan bebas jarak jauh dari Ronaldo di 15 menit akhir pertandingan membuat tim selamat dari hasil seri atas tim calon degradasi tersebut. 

"Jika saya pikir tentang gim ini, sejak pertama kami unggul 1-0 dan 2-0 tapi hanya berakhir dengan satu poin, saya pikir, tentu seharusnya kami bisa lebih pantas mendapatkan lebih dari satu poin," kata Rangnick.

"Tapi ini membuat situasi yang sama dimana kami tidak bisa bertahan cukup baik. Beruntung David de Gea melakukan penyelamatan dengan baik dan kami tidak sampai kalah dari pertandingan tersebut, dan memang seharusnya tidak terjadi," ujar sosok asal Jerman ini menambahkan.

Menurutnya, kunci dari permainan bertahan adalah kontak fisik. Jika tidak melakukan itu, tentu lawan akan memanfaatkan dan bisa saja Manchester United gagal membawa kemenangan. 

"Inilah kenapa jika tim tidak cukup baik, maka poin tidak akan menghampiri kami. dan secara hitung-hitungan kami masih bisa berjuang jika kami mendapatkan delapan poin dengan mudah nanti," kata Rangnick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement