Senin 18 Apr 2022 14:32 WIB

PLTG Maleo Gorontalo Mampu Tekan Impor BBM

PLTG Maleo mendapat pasokan gas LNG dari Bontang.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Ilustrasi pembangkit listrik. Pengoperasian proyek fasilitas jasa kompresi gas Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Maleo, Gorontalo, bakal menghemat impor bahan bakar minyak (BBM) dan makin ramah lingkungan.
Foto: ANTARA/RAHMAD
Ilustrasi pembangkit listrik. Pengoperasian proyek fasilitas jasa kompresi gas Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Maleo, Gorontalo, bakal menghemat impor bahan bakar minyak (BBM) dan makin ramah lingkungan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pengoperasian proyek fasilitas jasa kompresi gas Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Maleo, Gorontalo, bakal menghemat impor bahan bakar minyak (BBM) dan makin ramah lingkungan.

Sekretaris Perusahaan PLN Gas & Geothermal (PLN GG) Astro mengatakan, perusahaan bersama Pelayanan Energi Batam (PEB) dengan Kerja Sama Operasi (KSO) PT Atamora Tehnik Makmur - PT Sinergi Pratama Sukses (SPS) mengoperasikan proyek fasilitas jasa kompresi gas PLTG Maleo, Gorontalo.

Baca Juga

"Saat ini kami mendapat pasokan gas LNG (liquefied natural gas) dari Bontang dengan pengantaran kapal," ujar Astro, Senin (18/4/2022).

Seperti diketahui, pasokan LNG dari Bontang itu diantar menggunakan kapal LNG milik PT GTS Internasional Tbk yang disewa oleh PT Pelindo Energi Logistik (PEL). Lantas, gas cair itu diubah menjadi gas oleh kapal FSRU yang juga dioperasikan oleh GTS Internasional.

Menurutnya proyek tersebut memiliki kemampuan output 24 standar kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MSCFD) untuk membangkitkan PLTG Maleo dengan kapasitas 100 MW. Proyek ini merupakan kelanjutan dari Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Kepmen ESDM) Nomor 13 Tahun 2020 dan diperbarui dengan Kepmen ESDM Nomor 2 Tahun 2022.

Sementara itu Direktur Utama PLN GG Mohammad Riza Affiandi menambahkan infrastruktur tersebut merupakan fasilitas konversi BBM menjadi LNG pasokan listrik di PLTG Maleo. Kontrak dimulai pada Juli-Agustus 2021.

Proyek strategis ini merupakan yang pertama dibangun setelah diketok palu aturan Kepmen ESDM 13/2020 dan Kepmen ESDM 2/2020 oleh anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan konsorsium nasional.

Dia menjelaskan, konversi BBM High Speed Diesel (HSD) menjadi gas dapat menurunkan biaya produksi PLTG sekaligus lebih ramah lingkungan. Selain itu, kata dia, dapat membantu mengurangi impor BBM.

Direktur Proyek KSO Atamora-SPS Doliano M. Siregar menyampaikan, gas dari LNG cargo yang ditransfer ke Floating Storage Regasification Unit (FSRU), disalurkan ke Pembangkit 100 MW lewat fasilitas kompresi milik KSO ATM-SPS.

Menurut dia, LNG regasifikasi merupakan produksi dari sumur-sumur gas dalam negeri. Cadangannya masih berlimpah. PLTG Maleo berfungsi untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement