Senin 18 Apr 2022 10:29 WIB

Partai Arab Berencana Mundur dari Koalisi Bennett usai Serangan Polisi ke Al-Aqsa

United Arab List memiliki suara 21 persen dari minoritas Arab di Israel.

Rep: Dwina agustin/ Red: Friska Yolandha
Warga Palestina bentrok dengan pasukan keamanan Israel di kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem Jumat, 15 April 2022. Bentrokan ini mendorong sebuah partai Arab yang penting di pemerintahan Israel meninjau keanggotaannya dalam koalisi Perdana Menteri Israel Naftali Bennett.
Foto: AP/Mahmoud Illean
Warga Palestina bentrok dengan pasukan keamanan Israel di kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem Jumat, 15 April 2022. Bentrokan ini mendorong sebuah partai Arab yang penting di pemerintahan Israel meninjau keanggotaannya dalam koalisi Perdana Menteri Israel Naftali Bennett.

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Bentrokan di Yerusalem yang telah memicu ketegangan selama bulan suci Ramadhan hingga Ahad (18/4/2022). Terjadi 18 penangkapan dan penyerangan polisi ke masjid Al-Aqsa semakin membebani pemerintah koalisi Israel.

Konfrontasi terbaru ini tidak sekeras bentrokan di kompleks masjid Al-Aqsa dua hari sebelumnya. Namun, kondisi saat ini mendorong sebuah partai Arab yang penting di pemerintahan Israel meninjau keanggotaannya dalam koalisi Perdana Menteri Israel Naftali Bennett.

Baca Juga

United Arab List yang memiliki suara 21 persen dari minoritas Arab di Israel ini bergabung dengan pemerintah Israel. Partai ini mengatakan pihaknya menangguhkan keanggotaan atas penanganan Israel dalam kekerasan Al Aqsa dan akan mempertimbangkan secara resmi mengundurkan diri jika keadaan tidak berubah.

Koalisi Bennett menguasai 60 dari 120 kursi di parlemen, termasuk empat kursi dari United Arab List. Jika partai Arab tersebut mengundurkan diri dari koalisi, maka Bennett semakin tidak memiliki suara cukup untuk mendukungnya di parlemen. Padahal Bennett telah kehilangan kekuatan mayoritas di parlementer yang tipis bulan ini setelah seorang anggota parlemen dari partai nasionalisnya mundur.

Beberapa komentator politik mengatakan, pengumuman itu adalah isyarat simbolis untuk menghilangkan tekanan dari para pemimpin partai selama krisis. Masalah itu bisa diselesaikan pada saat parlemen bersidang kembali bulan depan.

Polisi anti huru hara Israel berhadapan dengan warga Palestina yang melemparkan kembang api di gang-gang Kota Tua yang bertembok setelah kunjungan orang Yahudi ke komplek Al Aqsa. Serangan polisi Israel masih terlihat dalam beberapa cuplikan video pada Ahad. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement