Senin 18 Apr 2022 10:00 WIB

Masjid Salman-ITB Kembali Buka Pendaftaran Peserta I’tikaf 

Masjid Salman-ITB siapkan kuota 500 jamaah itikaf.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agung Sasongko
RAPATKAN SHAF. Sejumlah Jamaah meninggalkan masjid usai Shalat Jumat di Masjid Salman ITB Bandung, Jumat (25/3/2022). Jamaah Shalat Jumat di masjid ini telah merapatkan jarak shafnya kembali. Meski demikian takmir masjid masih terus menerapkan protokol keseshatan termasuk mempersilahkan jamaah untuk keluar masjid secara bergiliran agar dan melalui pintu gerbang berbeda agar tidak terjadi kerumunan.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
RAPATKAN SHAF. Sejumlah Jamaah meninggalkan masjid usai Shalat Jumat di Masjid Salman ITB Bandung, Jumat (25/3/2022). Jamaah Shalat Jumat di masjid ini telah merapatkan jarak shafnya kembali. Meski demikian takmir masjid masih terus menerapkan protokol keseshatan termasuk mempersilahkan jamaah untuk keluar masjid secara bergiliran agar dan melalui pintu gerbang berbeda agar tidak terjadi kerumunan.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Salman Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali membuka pendaftaran kegiatan i’tikaf bagi masyarakat yang ingin memaksimalkan ibadah di bulan suci. Ketua Yayasan Pembina Masjid (YPM) Salman-ITB Suwarno mengatakan, pendaftaran i’tikaf akan dimulai hari ini, (Senin, 18/4/2022) dengan kouta 500 jamaah. 

Pembatasan jumlah jamaah, kata Suwarno, disesuaikan dengan kapasitas masjid yang memang terbatas, begitu juga agar penerapan jarak sosial tetap terjaga. Dia mengatakan, kenyamanan jamaah selama menjalani i’tikaf tetap menjadi prioritas panitia, selaras dengan semboyan Masjid Salman-ITB ‘Aman, Nyaman dan Mengesankan’.

Baca Juga

“Kalau yang daftar lebih dari 500 orang maka kita akan stop dulu pendaftarannya tapi kalau kurang dari itu akan tetap kita buka sambil berjalannya kegitan i’tikaf,” kata Suwarno saat dihubungi Republika, Ahad (17/4/2022).

Selain jamaah yang mendaftar, biasanya kegiatan i’tikaf juga akan diramaikan oleh jamaah-jamaah sekitar masjid yang hanya datang untuk beribadah. Ini tentu tidak bisa dilarang oleh panitia, kata Suwarno, mengingat kebanyakan mereka hanya berdiam di masjid selama beberapa jam tanpa perlu difasilitasi apapun. 

“Tentu itu kita tidak bisa larang. Tapi yang dilayani secara khusus adalah mereka yang mendaftar,” ujarnya. 

Dalam kegiatan i’tikaf, jamaah nantinya akan diberikan daftar kegiatan mulai dari kajian agama selepas berbuka puasa, tarawih berjamaah, dilanjut dengan kajian-kajian ilmu tafsir dan qiyamul lail. Pagi harinya, selepas sholat shubuh juga akan diisi dengan kajian agama dan sholat dhuha. Jamaah juga dibebaskan untuk melakukan kegiatan pribadi seperti berzikir atau tadarus Alquran.

Suwarno menegaskan bahwa panitia akan terus memastikan terlaksananya protokol kesehatan selama prosesi i’tikaf, terutama penggunaan masker dan penerapan jarak sosial. Meski begitu dia mengakui adanya kendala dalam penjagaan jarak sosial ketika waktu tidur jamaah, merujuk pada luas masjid yang terbatas dan jumlah jamaah yang cukup banyak.

“Memang ada kendala untuk tempat tidur, karena luas ruangan juga tidak terlalu besar jadi kemungkinan untuk tidur tidak bisa terlalu berjauhan, walaupun begitu kita bersyukur kondisi saat ini sudah jauh lebih baik jadi mudah-mudahan tidak akan menyebabkan penyebaran covid-19 karena memang saat ini untuk sholat tarawih sudah kapasitas normal walaupun memang masih mengenakan masker,” ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement