Ahad 17 Apr 2022 16:36 WIB

Banjir Tasikmalaya Surut, Masyarakat Mulai Kembali Beraktivitas

Masyarakat masih membersihkan rumahnya yang terdampak banjir.

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Petugas memperbaiki tanggul di Sungai Dalemsuba di Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Ahad (17/4/2022). Tanggul di sungai itu jebol pada Jumat (15/4/2022) dan mengakibatkan banjir bandang. 
Foto: Republika/Bayu Adji
Petugas memperbaiki tanggul di Sungai Dalemsuba di Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Ahad (17/4/2022). Tanggul di sungai itu jebol pada Jumat (15/4/2022) dan mengakibatkan banjir bandang. 

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Banjir bandang yang menerjang ratusan rumah di Kampung Sukasirna, Kelurahan Sukanagara, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, pada Jumat (15/4/2022), telah surut seluruhnya. Masyarakat yang terdampak banjir mulai kembali beraktivitas.

Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, memantau langsung lokasi terdampak pada Ahad (17/4/2022). Menurut dia, kondisi masyarakat yang terdampak kejadian bencana itu telah berangsur pulih. Saat ini, masyarakat masih membersihkan rumahnya yang terdampak banjir.

"Mereka sedang banyak berjemur baju, kasur, dan membenahi peralatan rumah tangga. Banyak juga peralatan rumah tangga yang tak berfungsi soalnya," kata dia di lokasi.

Kedatangan Wali Kota Tasikmalaya ke lokasi sekaligus untuk memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir. Dia mengatakan, pemerintah akan mencoba semaksimal mungkin untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.

"Kami juga dibantu oleh Kemensos ke sini, termasuk memberikan bantuan untuk anak bayi. Juga kasur untuk tidur kami bawa," ujar dia.

Yusuf menambahkan, pihaknya juga telah memberikan bantuan sembako kepada warga terdampak. Untuk sementara waktu, Dinas Sosial Kota Tasikalmalaya akan membuka dapur umum untuk membuat 600 paket makanan sahur dan berbuka kepada warga terdampak.

Dia juga meminta masyarakat Kota Tasikmalaya yang memiliki rejeki berlebih untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak bencana tersebut. "Jadi kita atasi ini bersama-sama," kata dia.

Camat Purbaratu, Yogi Subarkah, mengatakan, saat ini warga yang terdampak banjir sudah mulai kembali ke rumahnya masing-masing. Namun, pihaknya masih mengaktifkan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan logistik warga.

"Masyarakat sudah mulai aktivitas kembali karena air banjir surut," kata dia.

Dia menyebutkan, berdasarkan pendataan di lapangan, banjir bandang yang terjadi pada Jumat malam itu menyebabkan 128 kepala keluarga (KK) atau sekitar 512 jiwa warga terdampak. Namun, tak ada korban jiwa akibat kejadian itu.

Menurut dia, saat ini warga yang terdampak banjir masih membutuhkan sejumlah keperluan mendesak, seperti pakaian, matras, selimut, makanan, dan obat-obatan. Sebab, barang barang milik warga masih banyak yang basah karena terendam banjir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar, mengatakan, berdasarkan pendataan yang telah diverifikasi, total warga yang terdampak bencana tersebut sebanyak 80 KK atau 246 jiwa. Sejumlah rumah juga mengalami kerusakan akibat banjir tersebut. "Ada juga beberapa rumah jebol akibat banjir," kata dia.

Menurut dia, Pemkot Tasikmalaya tak menetapkan status tanggap darurat bencana atas kejadian itu. Sebab, banjir yang menggenang permukiman warga itu langsung surut tak sampai sehari. tetap melaksanakan penanganan. Kendati demikian, petugas tetap melakukan penanganan pascabencana.

"Kami berkoordinasi dengan BBWS Citanduy dan PSDA Provinsi Jabar untuk memasang tanggul untuk penanganan darurat. Kami juga membersihkan rumah terdampak," kata dia.

Ucu mengimbau, warga lebih wasapada ketika terjadu hujan untuk mengantisipasi banjir susulan. Apalagi, saat ini wilayah Kota Tasikmalaya masih sering terjadi hujan.

"Kalau ada hujan, segera naik ke tempat lebih tinggi," kata dia.

Sebelumnya, banjir bandang menerjang Kampung Sukasirna, Kelurahan Sukanagara, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, pada Jumat malam. Banjir itu disebabkab jebolnya tanggul Sungai Dalemsuba.

Berdasarkan pendataan di lapangan, terdapat 159 rumah warga yang terendam. Ketinggian air di permukiman warga disebut mencapai sekitar 180 sentimeter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement