Ahad 17 Apr 2022 07:25 WIB

Selama Maret, Otoritas AS Tangkap 210 Migran di Perbatasan Meksiko

Lebih dari separuh migran berasal dari Meksiko, Guatemala, Honduras, dan El Savador.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
 Seorang pria muda berbicara di ponsel saat ia dan sekelompok migran yang memasuki Amerika Serikat dengan menyeberangi Sungai Colorado dari Meksiko dekat County 13th Street di Lembah Yuma Arizona, berjalan ke timur di County 14th Street di Lembah Yuma Arizona Senin pagi, 12 Desember. 6, 2021.
Foto: AP/Randy Hoeft/The Yuma Sun
Seorang pria muda berbicara di ponsel saat ia dan sekelompok migran yang memasuki Amerika Serikat dengan menyeberangi Sungai Colorado dari Meksiko dekat County 13th Street di Lembah Yuma Arizona, berjalan ke timur di County 14th Street di Lembah Yuma Arizona Senin pagi, 12 Desember. 6, 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Otoritas perbatasan Amerika Serikat (AS) menangkap 210.000 migran yang berusaha menyeberangi perbatasan dengan Meksiko pada Maret. Laporan ini menjadi jumlah bulanan tertinggi dalam dua dekade.

Jumlah tersebut meningkat sebanyak 24 persen dari bulan yang sama tahun sebelumnya, dengan laporan 169.000 migran dijemput di perbatasan. Data tahun lalu itu menjadi awal dari peningkatan migrasi yang menyebabkan ribuan anak tanpa pendamping terjebak di stasiun patroli perbatasan yang padat selama berhari-hari.

Baca Juga

Lebih dari separuh migran yang ditemui di perbatasan AS-Meksiko dalam beberapa bulan terakhir berasal dari negara yang sudah biasa dilaporkan, seperti Meksiko, Guatemala, Honduras, dan El Salvador. Namun, para migran secara bertahap datang dari tempat-tempat yang lebih jauh, termasuk Ukraina dan Rusia.

Sebanyak 11.000 migran lainnya berusaha masuk melalui penyeberangan resmi di sepanjang perbatasan barat daya tanpa visa atau izin yang sah pada Maret. Kira-kira setengah dari migran yang ditemui diusir di bawah perintah pembatasan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Menurut statistik Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS, angka yang diumumkan dalam pengajuan pengadilan ini adalah jumlah bulanan tertinggi yang tercatat sejak Februari 2000. Pejabat AS sedang mempersiapkan sebanyak 18.000 pertemuan migran per hari dalam beberapa minggu mendatang, tetapi juga bersiap untuk peningkatan yang lebih kecil.

Presiden AS Joe Biden berjanji untuk membalikkan banyak kebijakan imigrasi garis keras pendahulunya Donald Trump. Namun, dia telah berjuang secara operasional maupun politik dengan banyaknya upaya penyeberangan.

Partai Republik  mengatakan mundurnya kebijakan era Trump telah mendorong lebih banyak imigrasi ilegal. Sedangkan pejabat dari pihak Biden sendiri pun telah memperingatkan bahwa migrasi dapat meningkat lebih lanjut setelah pejabat kesehatan AS mengatakan akan mengakhiri perintah perbatasan era pandemi pada 23 Mei. 

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement