REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Bagi sebagian masyarakat di Indonesia, listrik belum menjadi fasilitas yang dapat dinikmati. Seperti itulah yang dialami oleh masyarakat Pulau Seraya, Kepulauan Riau.
"Kalau malam gelap, terutama waktu sahur. Karena memang listrik belum ada. Andalan warga adalah listrik dari mesin pembangkit diesel yang hanya menyala jelang berbuka puasa sampai selesai shalat Tarawih. Hal itu karena ketersediaan BBM terbatas," terang Kepala BMH Perwakilan Kepulauan Riau, Abdul Aziz, Jumat (15/4).
Menyadari hal itu, BMH langsung memberikan bantuan BBM. Hal itu agar masyarakat dapat menikmati terang kala malam hari, utamanya untuk persiapan dan sesi makan sahur.
"Alhamdulillah tepat di hari yang ke-13 ini BMH kembali hadir di Pulau Seraya dalam rangka menyampaikan amanah para donatur untuk memberikan bantuan bahan bakar minyak (BBM) berupa solar. Harapannya, dengan bantuan ini, keluhan masyarakat terkait penerangan dapat teratasi," imbuh Aziz dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Bapak Yusuf selaku Ketua RW mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada para donatur BMH.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada BMH dan para donatur atas bantuan ini. Insha Allah dengan adanya bantuan ini masyarakat bisa sahur dengan tenang, adzan Shubuh pun bisa berkumandang. Semoga menambah keberkahan di bulan suci Ramadhan," ucapnya bersemangat.
Menurut penuturan seorang ibu dengan penerangan kala sahur anak-anaknya jadi lebih mudah diajak bangun sahur.
"Anak-anak pun semangat bangunnya, dan kalau hendak ke masjid pun jalannya terang," ungkap ibu Hidayah tersenyum haru.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
