Sabtu 16 Apr 2022 14:51 WIB

PLTS Hybrid Terbesar di Sulsel Kini Resmi Mengalirkan Listrik

PLTS hybrid merupakan wujud komitmen PLN memasuki transisi energi menuju energi hijau

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), (ilustrasi). PT PLN (Persero) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid Selayar di Desa Parak, Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
Foto: PLN
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), (ilustrasi). PT PLN (Persero) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid Selayar di Desa Parak, Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  PT PLN (Persero) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid Selayar di Desa Parak, Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.

Proyek PLTS merupakan hasil kerja sama antara PLN, PT Bakrie Power (anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk), PT Dipa Jaya Sejahtera dan PT Syntek Otomasi Indonesia, diresmikan oleh Bupati Kepulauan Selayar Muhammad Basli Ali dan General Manager PLN Wilayah Sulselbar, Awaluddin Hafid pada Jumat (15/4/2022).

Baca Juga

Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara PLN, Adi Priyanto berharap pembangunan PLTS ini menjadi trigger pengembangan inovasi dalam peningkatan mutu pelayanan kelistrikan, khususnya di daerah kepulauan.

"Pembangunan PLTS yang merupakan pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) adalah wujud komitmen PLN dalam memasuki transisi energi menuju energi hijau," ujar Adi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (16/4/2022).

GM PLN Wilayah Sulselbar, Awaluddin Hafid mengungkapkan, PLTS Hybrid Selayar berkekuatan 1,3 Mega Wattpeak (Mwp) ini merupakan yang terbesar dan tercanggih di Sulawesi Selatan. Menurutnya, PLTS Hybrid yang dibangun di atas lahan seluas 1,46 hektare ini menelan investasi sebesar Rp 39,5 miliar.

Awaluddin menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan membangun PLTS jenis yang sama di empat kecamatan di Kepulauan Selayar, yakni Kecamatan Pasilambena, Pasimasunggu, Takabonerate, dan Kecamatan Pasimarannu.

"Kami berharap, di samping memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, PLTS Hybrid ini juga menjadi sarana pendukung kemajuan pariwisata, serta mampu mendorong pembangunan ekonomi masyarakat Kepulauan Selayar," ucap Awaluddin.

Bupati Kepulauan Selayar Muhammad Basli Ali mengatakan, pembangunan jaringan listrik tenaga surya ini sangat membantu pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat Kepulauan Selayar.

"Kehadiran PLTS ini akan menambah semangat dan kepercayaan diri kami selaku pemerintah kabupaten dalam melaksanakan pembangunan ekonomi," ucap Basli.

Direktur Utama PT Bakrie Power, Dody Taufiq Wijaya, mengatakan perusahaan  berkomitmen untuk terus mengerjakan proyek pembangkit listrik berbasis EBT di Indonesia. Dia berharap kelak akan banyak proyek-proyek EBT dalam skala lebih besar yang dibangun di tanah air.

"Kami berharap akan ada semacam efek domino dari proyek pionir ini, dan dapat diikuti pembangkit sejenis di seluruh wilayah di Indonesia. Hal ini tentu akan menjadi daya tarik luar biasa bagi para investor dan technology provider. Pada akhirnya, proses ini akan membantu percepatan terciptanya ekosistem EBT yang ideal di Indonesia," ucap Dody.

Dody menyatakan, PLTS Hybrid Selayar merupakan proyek penting yang menandai dimulainya era konversi pembangkit diesel ke pembangkit renewable yang lebih bersih. "Di seluruh Indonesia ini masih ada ratusan pembangkit listrik bertenaga diesel yang kini dioperasikan PLN. Ini menjadi potensi amat besar untuk dapat dikonversi menjadi pembangkit EBT, seperti yang kami lakukan di PLTS Hybrid Selayar ini," kata Dody menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement