REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) untuk mendengarkan aspirasi kader dari tingkat terbawah hingga pusat. Salah satu tujuannya adalah menyaring sosok calon presiden yang akan diusung oleh partai.
"Dalam pandangan kita adalah sosok yang dibutuhkan oleh rakyat itu seperti apa dan itu tidak harus dari partai politik, yang terpenting adalah bagaimana kita menyiapkan sosok yang tepat untuk rakyat," ujar Sekretaris Jenderal PPP Arwani Thomafi di Pullman Hotel, Jakarta, Jumat (15/4/2022).
Arwani mengatakan, PPP terbuka dengan semua sosok potensial yang dikabarkan maju pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Hal terpenting bagi partainya adalah seorang pemimpin yang memiliki visi dan misi yang kuat untuk memimpin Indonesia.
"Seorang pemimpin ke depan harus tetap mempunyai visi yang kuat dalam menjaga NKRI, mempertahankan kehidupan keagamaan yang sudah baik ini, tapi juga tidak kalah penting adalah kondisi ekonomi juga penting untuk mengembalikan kedaulatan kita," ujar Arwani.
Terkait koalisi untuk Pilpres 2024, PPP mengaku sudah berkomunikasi dengan Partai Nasdem dan Partai Amanat Nasional (PAN). Namun, ia memastikan, ihwal koalisi untuk kontestasi nasional masih sangat terbuka.
"Kami kan komunikasi ada yang langsung melalui Pak Ketum, ada juga yang melalui para wakil ketua umum, melalui fraksi. Dari komunikasi yang kita jalin salah satunya ya bagaimana menyiapkan pemilu itu sukses lancar termasuk bagi kami," ujar Arwani.
Rapimnas yang dimulai usai shalat Jumat dan dibuka oleh Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa. Agenda utama Rapimnas adalah untuk persiapan penjaringan calon legislatif (caleg) DPR/DPRD dan mendengarkan aspirasi dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) terkait dengan calon presiden 2024.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
