Jumat 15 Apr 2022 15:05 WIB

Kapal Jelajah Rusia di Laut Hitam Tenggelam 

Ukraina menyerang kapal Rusia dengan dua rudal Neptunus hingga sebabkan rusak serius.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Seorang pelaut Rusia memberi hormat di haluan Kapal Penjelajah Rudal Moskva, kiri, saat awak kapal patroli Rusia Pitliviy, kanan, bersiap untuk menambatkan kapal, di Sevastopol, Krimea, 30 Maret 2014. Moskva dibangun di Ukraina selama era Soviet dan sekarang menjadi andalan armada Laut Hitam Rusia dalam perangnya dengan Ukraina.
Foto: AP Photo/Pavel Golovkin
Seorang pelaut Rusia memberi hormat di haluan Kapal Penjelajah Rudal Moskva, kiri, saat awak kapal patroli Rusia Pitliviy, kanan, bersiap untuk menambatkan kapal, di Sevastopol, Krimea, 30 Maret 2014. Moskva dibangun di Ukraina selama era Soviet dan sekarang menjadi andalan armada Laut Hitam Rusia dalam perangnya dengan Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Kapal utama armada Rusia di Laut Hitam tenggelam pada Kamis (14/4/2022). Klaim pasukan Ukraina menyatakan, kapal penjelajah berpeluru kendali ini rusak parah akibat serangan menggunakan rudal.

Gubernur wilayah Odesa, di seberang Laut Hitam di barat laut Sevastopol, Maksym Marchenko mengatakan, Ukraina menyerang kapal itu dengan dua rudal Neptunus. Serangan itu dinilai menyebabkan kerusakan serius yang akhirnya membuat kapal tersebut tenggelam.

Baca Juga

Peluncur dipasang di truk yang ditempatkan di dekat pantai. Menurut Pusat Studi Strategis dan Internasional yang berbasis di Washington, rudal Neptunus adalah rudal anti-kapal yang baru-baru ini dikembangkan oleh Ukraina dan didasarkan pada desain Soviet sebelumnya. Target menempatkan Moskva dalam jangkauan, berdasarkan api mulai menyala.

Sementara Rusia mengakui kerusakan pada kapalnya akibat adanya kebakaran di atas Moskva, bukan karena serangan. Penasihat keamanan nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan dan Barat lainnya tidak dapat mengkonfirmasi yang menyebabkan kebakaran itu.

Tapi, Sullivan menyebut klaim Ukraina atas serangan ke kapal Rusia. Dia mengatakan kehilangan kapal perang sebagai pukulan besar bagi Rusia. "Mereka harus memilih antara dua cerita: Satu cerita adalah bahwa itu hanya ketidakmampuan, dan yang lainnya adalah bahwa mereka diserang, dan tidak ada hasil yang sangat baik untuk mereka,” katanya pada Kamis (14/4/2022).

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan amunisi di kapal meledak akibat kebakaran, tanpa mengatakan penyebab kebakaran. Moskow hanya memberikan penjelasan bahwa senjata rudal utama tidak rusak. Selain rudal jelajah, kapal perang juga memiliki rudal pertahanan udara dan senjata rudal lainnya.

Rusia mengatakan kapal tenggelam dalam badai saat ditarik ke pelabuhan. Rusia sebelumnya mengatakan api di kapal yang biasanya memiliki 500 pelaut di dalamnya memaksa seluruh awak untuk mengungsi dan ditarik ke pelabuhan. Menurut pejabat senior pertahanan AS, kapal Rusia lainnya yang juga berada di Laut Hitam utara bergerak lebih jauh ke selatan setelah Moskva terbakar.

Sebelum Moskva tenggelam, penasihat menteri pertahanan Ukraina Yuriy Sak mengatakan, menyingkiran kapal Rusia berarti akan menjadi tanda baik. "Kita hanya bisa menghela nafas lega karena ini berarti lebih sedikit rudal yang akan mencapai kota-kota Ukraina," ujarnya.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement