Jumat 15 Apr 2022 11:40 WIB

SYL Bersama Tenten Masduki Tinjau Alsintan Produk Dalam Negeri

Mentan SYL sebut Kementan berkomitmen mendukung alsintan buatan dalam negeri

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menghadiri acara Showcase dan Business Matching Alat Pertanian, Manufaktur, dan Alat Berat.
Foto: Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menghadiri acara Showcase dan Business Matching Alat Pertanian, Manufaktur, dan Alat Berat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menghadiri acara Showcase dan Business Matching Alat Pertanian, Manufaktur, dan Alat Berat di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Menurut Mentan, kunjungan ini merupakan rangkaian pemerintah dalam meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang ditargetkan mencapai 50 persen pada tahun ini.

"Kehadiran kami di sini untuk membangun komitmen bahwa Kementan butuh UMKM untuk bersama-sama membangun negara. Kita semua tahu bahwa pertanian adalah sesuatu yang penting yang kita butuhkan hari ini, esok dan masa yang akan datang," ujar Mentan, Kamis (14/4/2022).

Baca Juga

Mentan mengatakan komitmen pembelian barang dalam negeri harus digelorakan dengan penuh semangat untuk kepentingan negara yang lebih maju dan modern. Hal ini sekaligus bukti bahwa Indonesia selama ini mampu memproduksi deretan alat canggih.

"Saya sangat setuju dengan Bapak Presiden, kenapa harus impor kalau dari dalam negeri bisa. Memang tidak sebagus jetpump yang kita pasang buatan dari Jepang karena mereka sudah coba lama banget, tetapi kalau kita tidak memakai jetpump buatan kita, kita tidak tahu cara memperbaikinya. Kira-kira seperti itu," katanya.

Mentan menjelaskan Indonesia termasuk negara yang paling tangguh dalam menghadapi berbagai krisis pandemi. Tidak seperti negara lain, Indonesia mampu mengendalikan inflasi di bawah 3 persen atau berada di angka 2,64 persen.

Berbeda dengan Turki yang mengalami inflasi tertinggi dalam 20 tahun terakhir, yakni 61,14 persen. Begitu juga dengan Amerika yang mengalami inflasi tinggi dalam 40 tahun terakhir, di mana angkanya mencapai 7,9 persen.

"Pertanian itu harus bersama-sama karena persoalan ekonomi setiap negara berbeda. Amerika yang belum pernah inflasi sekarang inflasinya 7,2. Begitu juga dengan Turki, Argentina, Belanda, atau Rusia semua inflasinya tidak terkendali," katanya.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan terima kasih atas perhatian Mentan terhadap berbagai produk UMKM. Ke depan, kata Teten, pihaknya siap berkolaborasi dengan Menteri Pertanian untuk membangun negeri. "Kolaborasi pembelian produk dalam negeri penting dilakukan untuk Indonesia yang lebih maju ke depannya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement