Jumat 15 Apr 2022 09:30 WIB

Pemkot Padang Dirikan Tenda Darurat Bagi Korban Badai

Badai terjang Kota Padang sebabkan 40 rumah, termasuk 10 rumah alami rusak berat.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Warga membereskan atap baja ringan yang roboh setelah diterjang badai di Desa Dewasari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (2ibatkan puluhan rumah rusak dan pohon tumbang.
Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
Warga membereskan atap baja ringan yang roboh setelah diterjang badai di Desa Dewasari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (2ibatkan puluhan rumah rusak dan pohon tumbang.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Padang mendirikan tenda darurat bagi warga yang rumahnya rusak berat akibat badai di Kelurahan Pasir Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah pada Kamis (15/4/2022) malam WIB. "Tenda darurat sudah didirikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang bagi warga yang terdampak angin puting beliung," kata Camat Koto Tangah Junie Nursyamza di Kota Padang, Sumatra Barat, Jumat (15/4/2022) pagi WIB.

Dia mengatakan, tenda darurat tersebut diharapkan bisa digunakan sementara oleh warga yang rumahnya belum bisa ditempati. Apalagi saat hujan masih terjadi seperti sekarang ini. Menurut Junie, badai menerbangkan atap rumah warga sehingga bangunan tidak lagi memiliki penutup bagian atas.

Selain tenda darurat, kata dia, Dinas Sosial Kota Padang juga telah menyerahkan bantuan berupa bahan makanan pokok serta minuman bagi warga untuk sahur. "BPBD juga mendirikan posko sementara di lokasi, sementara bagi warga yang belum memasak diarahkan ke rumah tetangga yang tidak rusak," kata Junie.

Dia mengatakan, petugas kecamatan akan bertindak cepat untuk menangani dampak bencana alama, terutama bagi rumah warga yang rusak parah. Berdasarkan data sementara, tercatat sekitar 40 rumah warga yang terdampak, 10 unit di antaranya mengalami rusak berat.

"Kecamatan memfasilitasi pencairan dana hibah dari bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Baznas serta dana dari kecamatan sendiri untuk membantu, semoga segera diperbaiki," kata Junie. Beruntung dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa.

Seorang warga Silvia Eka Putri (41 tahun) menerangkan, badai terjadi pada Kamis sekitar pukul 19.30 WIB. Saat itu, ia sedang berwudhu sebelum menunaikan shalat Isya. Dia berharap, ada bantuan dari pemerintah supaya rumahnya bisa ditempati lagi. "Tiba-tiba angin kencang datang disertai suara gemuruh. Angin kencang itu merusak rumah serta menerbangkan atap rumah saya," kata Silvia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement