Jumat 15 Apr 2022 06:07 WIB

Dua Titik yang Diprediksi Padat Saat Arus Mudik

Sektor darat menjadi titik krusial dari penanganan kelancaran arus mudik.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Indira Rezkisari
Pekerja mengecat median jalan di jalur pantura Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (12/4/2022). Pengecatan median jalan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengendara yang melintas terlebih pada malam hari saat arus mudik dan balik Lebaran mendatang.
Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra
Pekerja mengecat median jalan di jalur pantura Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (12/4/2022). Pengecatan median jalan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengendara yang melintas terlebih pada malam hari saat arus mudik dan balik Lebaran mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan ada dua titik jalur yang perlu diantisipasi saat arus mudik Lebaran Idul Fitri 2022 yakni dari Bekasi menuju Semarang dan penyeberangan Merak-Bakauheni. Keduanya perlu diantisipasi karena diprediksi akan terjadi kepadatan saat arus mudik.

Untuk itu, Budi menegaskan Kemenhub terus berkoordinasi secara intensif dengan Korlantas Polri dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). “Koordinasi ini terkait dengan penyiapan skenario pengaturan rekayasa lalu lintas,” kata Budi dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (14/3/2022).

Baca Juga

Menhub menjelaskan, sektor darat menjadi titik krusial dari penanganan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2022. Berdasarkan survei yang dilakukan Balitbanghub sekitar 47 persen dari 85,5 juta orang yang diprediksi akan melakukan mudik akan menggunakan jalur darat menggunakan kendaraan pribadi mobil dan sepeda motor, maupun angkutan darat lainnya seperti bus serta angkutan penyebrangan.

Budi memastikan sudah memberikan diskresi kepada Korlantas Polri untuk menetapkan skenario rekayasa lalu lintas. Beberapa di antaranya yaitu sistem satu arah, contra flow, ganjil genap, dan sebagainya sesuai dengan kondisi kepadatan di lapangan.

“Pengawasan dan pengendalian dilakukan dengan humanis dan persuasif karena sesuai arahan presiden kita tidak akan melakukan penyekatan dan putar balik,” tutur Budi.

Budi menuturkan akan terus meningkatkan koordinasi dan sosialisasi kebijakan mudik 2022 dengan unsur terkait termasuk Korlantas Polri dan pemerintah daerah. Hal tersebut dilakukan untuk mencapai kesamaan persepsi terkait syarat perjalanan, pengendalian lalu lintas, dan kebijakan lainnya.

“Nanti kami akan lakukan rakor di Jabar dan Jateng yang diprediksi akan terjadi pergerakan yang masif karena menjadi daerah tujuan utama para pemudik,” ungkap Budi.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menambahkan, akan mengantisipasi terjadinya perlambatan atau kemacetan baik di jalan tol maupun non tol. Kemacetan biasanya terjadi di pintu masuk tol, rest area, pom bensin, dan tempat-tempat lainnya.

Sejumlah titik yang diprediksi terjadi kepadatan yaitu Jalur tol Tangerang-Merak kilometer 26. Begitu juga dengan jalur Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek kilometer 48-60, kilometer 31-37, kilometer 70-72. Sementara arus balik juga diprediksi terjadi kepadatan di Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta kilometer 54.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement