REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mendorong kolaborasi riset antarperguruan tinggi. Nadiem meyakini bahwa kolaborasi antara institusi pendidikan adalah jembatan terkuat dalam menghasilkan profil Pelajar Pancasila, terutama kebinekaan global.
"Kita menginginkan banyaknya kolaborasi yang terjadi di perguruan tinggi kita dengan perguruan tinggi luar negeri, termasuk dalam bidang penelitian," ujar dia pada peresmian kampus Monash University Indonesia di Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis.
Dia menambahkan, Monash University merupakan satu-satunya kampus top dunia yang mengetahui potensi ekonomi, potensi riset, potensi pendidikan, dan potensi pendidikan tinggi di Indoneisa. Dalam kesempatan itu, Nadiem mendorong agar terjadi kolaborasi antara Monash University dengan kampus-kampus di Tanah Air untuk melakukan penelitian maupun proyek pembelajaran.
Monash University merupakan perguruan tinggi asing pertama yang membuka kampus di Tanah Air. Kampus tersebut membuka empat program studi untuk jenjang magister.
Sebanyak empat program studi tersebut yakni Sains Data, Kebijakan dan Manajemen Publik, Desain Perkotaan, dan Inovasi Bisnis. Rektor Monash University, Margaret Gardner, mengatakan pihaknya menerapkan standar kurikulum yang sama untuk semua kampus Monash University.
Standar kurikulum pendidikan yang diterapkan merupakan standar satu-satunya yang dimiliki oleh Monash University. Artinya, di manapun Monash University berada, kurikulum dan standarnya tetap sama.
"Jadi Monash University di Australia, di Indonesia, di manapun itu kita memiliki standar yang sama," katanya.
Margaret menegaskan visi pembelajaran Monash University selalu mengedepankan perspektif kemajuan dalam pendidikan. Pembelajaran terus diakselerasi sesuai perkembangan zaman.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
