Kamis 14 Apr 2022 15:02 WIB

Survei BI Sebut Adanya Peningkatan Kegiatan Usaha pada Kuartal I 2022

Hal itu tercermin dari nilai SBT kuartal I yang lebih tinggi dari SBT kuartal IV 2021

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Layar memampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (17/6/2021). Bank Indonesia (BI) melalui Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan adanya peningkatan kegiatan dunia usaha pada sejumlah sektor perekonomian di kuartal I 2022.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Layar memampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (17/6/2021). Bank Indonesia (BI) melalui Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan adanya peningkatan kegiatan dunia usaha pada sejumlah sektor perekonomian di kuartal I 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) melalui Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan adanya peningkatan kegiatan dunia usaha pada sejumlah sektor perekonomian di kuartal I 2022.

Perbaikan kegiatan itu tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) yang mencapai 8,71 persen atau lebih tinggi dari SBT pada kuartal IV 2021 sebesar 7,1 persen.

Baca Juga

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam pernyataan di Jakarta, Kamis (14/4/2022), mengatakan, perbaikan kinerja usaha itu terlihat pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan. "Khususnya subsektor Tanaman Bahan Makanan, sejalan dengan pola historis musim panen serta sektor industri pengolahan seiring meningkatnya aktivitas industri dan mobilitas," kata Erwin.

Ia menambahkan, sejalan dengan perkembangan kegiatan usaha, kapasitas produksi terpakai pada kuartal I 2022 juga tercatat sebesar 73,08 persen, meningkat dari 72,60 persen pada triwulan sebelumnya. "Penggunaan tenaga kerja terindikasi membaik meski masih berada dalam fase kontraksi," kata Erwin.

 

Sementara itu, kondisi keuangan dunia usaha terindikasi membaik dibandingkan dengan periode sebelumnya, khususnya dari aspek likuiditas, disertai akses pembiayaan yang lebih mudah. Pada kuartal II 2022, responden survei memperkirakan adanya peningkatan kegiatan usaha berlanjut dengan SBT sebesar 23,24 persen.

Peningkatan kegiatan usaha diproyeksikan terjadi pada beberapa sektor utama, yakni sektor Pertambangan dan Penggalian, sektor Industri Pengolahan, serta sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran. Faktor pendorong pemulihan kegiatan usaha tersebut antara lain peningkatan aktivitas masyarakat seiring masuknya periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri dan pelonggaran kebijakan mobilitas.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement