Selasa 12 Apr 2022 13:57 WIB

Panja Pangan Komisi VI: Harga Minyak Goreng Curah Belum Sesuai Harapan

Selain harga minyak curah, Panja Pangan juga sebut harga daging masih tinggi

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi bersama Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kemendag, saat mengecek harga bahan pangan pokok di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (12/4/2022).
Foto: Republika/Dedy Darmawan
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi bersama Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kemendag, saat mengecek harga bahan pangan pokok di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (12/4/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sejumlah anggota Komisi VI DPR bersama sejumlah lembaga pemerintah dan asosiasi melakukan kunjungan ke Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, untuk mengecek harga bahan pangan pokok saat Ramadhan. Lagi-lagi, minyak goreng terutama curah menjadi sorotan karena harga yang diterima masyarakat masih di atas Rp 14 ribu per liter sesuai ketentuan pemerintah.

"Dari kunjungan ini kita minta tolong jangan ada yang di-setting supaya alami saja dan yang kita temukan harga minyak goreng belum mencapai Rp 14 ribu per liter sebagaimana yang diharapkan," kata Wakil Ketua Komisi VI, Mohamad Hekal, di Bogor, Selasa (12/4/2022).

Pengecekan harga itu dilakukan bersmaa Kementerian Perdagangan, Badan Pangan Nasional, Satgas Pangan, Perum Bulog, ID Food, serta Bupati Bogor.

Selain minyak goreng, Hekal juga menekankan harga daging sapi yang masih tinggi dan cenderung akan lebih tinggi hingga Idul Fitri. Tercatat harga di Pasar Cibinong naik hingga Rp 140 ribu per kg. Adapun telur ayam ras masih sekitar Rp 24 ribu dan dinilai masih dapat dijangkau dengan udah oleh masyarakat.

Hekal pun meminta agar pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan dapat memikirkan kebijakan yang lebih konkret dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri. Pasalnya, setelah dua tahun dilanda badai pandemi Covid-19 tahun ini akan menjadi momen pertama bagi masyarakat untuk merayakan Lebaran dengan bebas.

"Harapan kita, masyarakat jangan dibikin susah karena barang sulit dan langka, harga ketinggian," kata Hekal.

Kepala Badan Pangan Nasional (NFA), Arief Prasetyo Adi, mengatakan, diakui harga minyak goreng memang masih tinggi. NFA terus berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian yang diberikan tugas untuk mendata dan mengawasi penyalurannya. Sebab, minyak goreng curah mendapatkan subsidi dari pemerintah.

Arief mengatakan, penyaluran minyak goreng curah dari produsen terus berlangsung namun diakui belum cepat dalam proses distribusinya.

"Disadari harga Rp 14 ribu ini barang belum cepat masuk, maka pemerintah memberikan BLT Rp 100 ribu selama tiga bulan dan ditarik ke depan sehingga diharap bisa membantu sekitar 20,5 juta masyarakat penerima bantuan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement