Selasa 12 Apr 2022 13:07 WIB

Provinsi Bengkulu Catat Nol Kasus Harian Covid-19

Masyarakat tetap diimbau prokes ketat meski Bengkulu catat nol kasus Covid-19

Red: Nur Aini
Sejumlah siswa megikuti belajar tatap muka pertama di SMAN 05 Bengkulu, Senin (15/2/2021). Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu menyatakan beberapa hari terakhir kasus harian pasien Covid-19 di Provinsi Bengkulu tidak ada penambahan atau nol kasus.
Foto: Antara/David Muharmansyah
Sejumlah siswa megikuti belajar tatap muka pertama di SMAN 05 Bengkulu, Senin (15/2/2021). Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu menyatakan beberapa hari terakhir kasus harian pasien Covid-19 di Provinsi Bengkulu tidak ada penambahan atau nol kasus.

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu menyatakan beberapa hari terakhir kasus harian pasien Covid-19 di Provinsi Bengkulu tidak ada penambahan atau nol kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni di Bengkulu, Selasa (12/4/2022), mengatakan berdasarkan laporan beberapa pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh, yakni di Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak tiga kasus, Kabupaten Bengkulu Tengah dua kasus dan Kabupaten Seluma satu kasus sembuh. Meski tidak ada penambahan kasus Covid-19, tetapi pihaknya tetap meminta masyarakat Provinsi Bengkulu untuk waspada dengan kelonggaran-kelonggaran aturan seperti kegiatan sosial, keagamaan dan lainnya.

Baca Juga

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 secara ketat, seperti menjaga jarak, mencuci tangan serta menggunakan masker.

"Selain menerapkan prokes, masyarakat juga harus tetap melaksanakan vaksinasi dosis pertama, kedua dan ketiga," ujarnya.

Khususnya untuk vaksinasi dosis kedua dan ketiga agar kasus harian Covid-19 di Provinsi Bengkulu tidak kembali mengalami kenaikan. Menurut Herwan, dengan tidak adanya penambahan kasus Covid-19 di Provinsi Bengkulu dapat menjadi bahan evaluasi oleh Kementerian Kesehatan dan Satgas Covid-19 untuk menentukan perubahan seperti dari status pandemi menjadi endemi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement